Suara.com - Grup band legendaris Edane merilis single anyar berjudul Hail Edan. Eet Syahrani (gitar), Ervin (vokal) Fajar (drum), Oktaf (bass) dan Hendra (rhytm gitar) ternyata sudah menyiapkan lagu ini sejak 2013. Persisnya saat mereka digandeng membuka konser band cadas asal Brasil, Sepultura di Negeri Jiran Malaysia. Sayang, konser tersebut batal dilakukan.
"Tema itu ditujukan buat itu opening act kita (di Malaysia). Keluar ke indonesia manggung di Malaysia sebagai rocker metal heads dunia. Rupanya Sepultura batal. Nggak ngerti apa alasannya. Tapi, akhirnya Sepultura manggung di Kukar (Kutai Kertanegara). Waktu itu (di Kukar), kita bukan sebagai opening act, tapi sama-sama headliner juga," kata Eet Syahrani ditemui Suara.com di studio musik Allodya, kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (1/4/2015) malam .
Lebih lanjut Eet mengatakan, judul lagu ini sebenarnya diilhami dari kata salam yang biasa digunakan oleh pemimpin Nazi Adolf Hitler.
"Penggunaan kata-kata Hail ini ada yang menganggap fasis karena dipakai Hitler. Ini asalnya dari Yunani. Kalo di dunia heavy metal berbau kiri memang biasa dipakai," lanjut Eet.
Eet meluruskan, penggunaan kata-kata tersebut bukan berarti dia dan personel Edane lainnya mendukung faham 'kekiri-kirian'. "lebih ke gimmick aja. Penggunaan hail itu kan agak tegas dan keras. Sebetulnya salam, Hail edan adalah salam edane," ujarnya lagi.
Lewat Hail Edan, Eet dan kawan-kawan ingin menyuguhkan genre rock dan heavy metal yang pernah populer di tahun 90 an.
"Kita back to oldschool rock. Oldschool 90-an. Inilah Hail Edan salah satunya. Ada melodic dan beat old. Edane gak ada genre khusus. Bicara rock iya, heavy metal iya. Kalo era gue bertumbuh di akhir 70 an, latar belakang musik gue gak pernah ada garis jelas antara heavy metal dan rock. Buat gue semua baur. Gak pernah merasa lompat genre," bebernya.