Yani Libels Tak Pernah Mengeluh Sakit

Rabu, 25 Maret 2015 | 21:01 WIB
Yani Libels Tak Pernah Mengeluh Sakit
Yani Libels (tengah) bersama 2 rekannya Ronny Sianturi dan Edwin Manansang. [Facebook]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Almarhum Yani Libels dikenal sebagai orang yang sangat peduli pada keluarganya. Namun menurut Ronny Sianturi, sahabat sekaligus teman satu grup Trio Libels, Yani justru kurang peduli pada dirinya sendiri.

"Yani sebagai sahabat adalah teman tipe yang diurus. Kalau ke keluarga dia ngurus banget, tapi kalau pergi-pergi dia harus diingatkan makan dan istirahat, harus diurus," kata Ronny ditemui di rumah duka di Jalan H. Muhi XII, No 50, Pondok Pinang, Jakarta Selatan, Rabu (25/3/2015).

Sebelum meninggal dunia pagi tadi, Yani baru saja pulang dari perjalanan dari Pangkal Pinang. Ronny pun tak bisa memastikan kesehatan Yanni saat terbang pulang ke Jakarta.

"Pas pergi kemarin kan dia sendiri. Kita nggak tahu gimana makan dia di sana, gimana istirahatnya. Apalagi, dia pulang pakai pesawat pagi. Biasanya dia suka takut terlambat dan nggak tidur. Bisa jadi seperti itu, tapi kita nggak bisa pastikan juga kenapa bisa kena (serangan jantung)," lanjut Ronny.

Padahal, saat sedang bepergian bersama teman-temannya, Ronny selalu mengingatkan sahabatnya untuk menjaga kesehatan.

"Kita ingatkan jangan makan kepiting seafood. Karena kita kan udah setengah abad. Ada turunan jantung dan kolesterol tinggi jadi nggak boleh makan ini itu," tandas Ronny.

Sementara itu, Armand Maulana vokalis band Gigi mengaku terkejut mendengar kabar berpulangnya Yani. Bagi Armand, Yani merupakan orang yang jarang sekali mengeluh sakit di depan teman-temannya.

"Dia nggak pernah ngeluh. Makanya tadi langsung nerima kabar kaget," ujar Armand ditemui di rumah duka, Jalan H. Muhi XII, No 50, Pondok Pinang, Jakarta Selatan, Rabu (25/3/2015).

Yani dan dua orang personel Trio Libels lainnya, kata Armand, merupakan orang yang bisa menghangatkan suasana. Bisa bisa menjadi teman untuk siapapun.

"Jalan sama dia dari tukang parkir, bajaj, nyapa dia kayak temen. Dari situ saya bisa menilai ini orang ngeluarin atmosfer yang semua orang bisa dekat," ungkap Armand.

Armand juga merasakan bimbingan dari Yani yang lebih senior darinya. Almarhum sudah seperti kakak sendiri baginya.

"Gue ngerasa dibimbing banget, diemong sebagai seorang kakak," tandas Armand.

REKOMENDASI

TERKINI