Suara.com - Penyanyi cilik berinisial TS (14) kembali mendatangi Badan Reserse Kriminal Polri, Selasa (17/3/2015).
Penyanyi yang memulai karirnya sebagai pengamen jalanan itu datang bersama psikiater dan orang tua untuk diperiksa sebagai saksi pelapor kasus dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan mantan manajernya.
"Hari ini TG (TS)bersama orang tuanya dipanggil untuk memberikan keterangan kepada penyidik," kata Edi Ribut Harwanto, pengacara TG di Bareskrim Polri, Selasa (17/3/2015).
Sebelumnya TG bersama orang tuanya sudah melaporkan kasus ini ke Bareskrim Polri pada Kamis (12/3) lalu. TS yang mengenakan celana pendek, memakai sepatu switter itu tiba di Bareskrim bersama pengacara.
Edi mengatakan, dalam pemeriksaan kali ini TS juga akan didampingi oleh psikiater. Selain itu, juga ada barang bukti yang akan diserahkan kepada penyidik untuk mengungkap kasus tersebut.
"Bukti-bukti lain ada, tapi kami sampaikan dulu ke penyidik," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, penyanyi cilik berinisial TS mengaku malu menceritakan kekerasan seksual yang dilakukan manajernya, Muhammad Arif Dolah pada November hingga Desember 2014.
Dia akhirnya berani menceritakannya kepada ayahnya, dengan harapan tak lagi mengalami hal serupa.
"Pas aku pulang kampung aku ceritain ke Papa. Aku udah ngerasa nggak enak, jadi diomongin ke Papa," ujarnya ditemui di Kantor Komnas Anak, Jalan TB Simatupang, Jakarta Timur, Rabu (11/3/2015).
Mulanya TS ragu. Di satu sisi dia merasa trauma. Di sisi lain, dia khawatir disalahkan orangtuanya.
"Saya takut disalahkan (pelaku), ancaman sih nggak. Cuma dia kalau ada apa-apa kan mintanya dicium dulu. Kalau cerita takut dimarahi orangtua juga," lanjut TS.
Mendengar cerita TS, sang ayah kemudian meminta perlindungan kepada pihak Komnas Perlindungan Anak.
"Ini sudah keterlaluan. Saya tentu jadi khawatir," ujar ayah TS.
TG mengaku sering diajak mandi bareng, didekati saat tidur dan selalu minta dicium oleh sang manajer. Beruntung dia tak sampai mengalami sodomi.