Pernah 'Diobok-obok' KPK, Vitalia Shesya Tak Dendam

Sabtu, 14 Maret 2015 | 06:11 WIB
Pernah 'Diobok-obok' KPK, Vitalia Shesya Tak Dendam
Model Vitalia Shesya. [Suara.com/Madinah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Awal tahun 2013, model seksi Vitalia Shesya sempat bikin heboh pemberitaan media. Waktu itu, namanya dikaitkan dengan Ahmad Fathanah yang berstatus sebagai tersangka kasus dugaan suap impor daging sapi di Kementerian Pertanian. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai Vitalia merupakan salah satu perempuan yang menerima aliran uang haram dari Fathanah.

KPK lantas menyita sebuah mobil dan arloji mewah dari Vitalia. Barang- barang tersebut merupakan pemberian Fathanah yang sekarang sudah mendapat vonis 16 tahun penjara.

Hampir dua tahun kasus itu berlalu, lembaga anti korupsi yang pernah memanggil dan memeriksa Vitalia tengah 'perang' dengan Polri. Seperti apa tanggapan Vitalia melihat pemberitaan tersebut? Simak wawancara khusus Suara.com dengan Vitalia di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Kamu tahu pemberitaan KPK Vs Polri?

Iya aku tahu. Aku sempat lihat di TV. Di sisi lain, aku memang sempet sakit, syok. Kalau aku inget kejadian itu. Salah satu kebawajiban sebagai warga negara Indonesia kita harus patuhi panggilan. Padahal aku nggak ngerti apa-apa, aku buta hukum dan politik. Di saat aku dihadapkan dengan hal itu aku sedih, sakit, kita kayaknya tuh..Pada saat mobil diambil secara... Ya nggak tahu dari atasan (mungkin) nggak seperti itu karena kan banyak karyawan KPK. Aku nggak tahu gimana. Maksud aku, kalau bisa mobil (disita) belakangan, jangan dilihatin lah. Aku kan nggak mencuri, nggak maksa, memang dikasih. Maksud aku, biar aku yang
siapin mobilnya.

Tapi ada juga (salah satu petugas KPK) yang baik. (Dia bilang) kita lewat belakang saja. Terus pas lewat depan ada kamera, aku bilang sama manajer 'aduh kalau orangtuaku tahu gimana'. Tapi yasudah lah, aku menghargai. Malah kalau nggak terlibat itu, ya aku sebel juga sama koruptor. Maksud aku caranya saja. Itu sama saja membuka aib. Kayak terang-terangan gitu. Mungkin bukan dari KPK saja, ada wartawan juga.

Apakah kamu dendam dengan KPK karena sempat mendapat perlakukan yang kamu anggap kurang menyenangkan saat penyitaan mobil tersebut?

Nggak. Aku sudah ikhlasin, berarti ini (pemberian dari Fathanah) bukan rezeki aku. Aku bener-bener ikhlas. Aku nggak tuntut balik. Karena itu pemberian, bukan mencuri, ya sudah lah ikhlas saja. Apalagi itu kan uang koruptor.

Kamu pernah mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari KPK. Apakah kamu sekarang mendukung Polri?

Nggak. Aku dukung dua-duanya. Aku juga nggak suka sama koruptor.

Saat ini beberapa pimpinan KPK dijadikan tersangka oleh polisi. Kamu sebagai orang yang pernah berurusan dengan KPK senang atau bagaimana?

Aku lupa orang-orang nya (KPK). Itu dia, karena aku nggak menaruh dendam (dengan KPK), aku nggak ingetin. Cuman sedih, karena aku punya keluarga, anak.

Kenapa kamu sedih saat teringat kamu pernah diperiksa KPK?

Kasusnya begitu, terus yang ditampilin aku dengan baju seksi. Mama bilang 'siapa yang ngajarin begitu, kayak perempuan apalah'. Imej di aku jelekbanget. Gara-gara kasus itu aku suka minder ngomong sama orang lain.

Bagaimana kamu menjelaskan kepada keluarga soal keterlibatan kamu dengan kasus Fathanah?

Tadinya keluarga nggak ngerti. Dikasih support sama temen-temen, sepupu, tante. Kasih penjelasan bahwa aku nggak kayak gitu. Kita tampil seksi tapi bukan murahan. Kejadian itu kebetulan aja. Kita (Vitalia dan Ahmad Fathanah) kenalan, dia baik sama aku. Hari gini dikasih hadiah dan dia maksa, siapa sih yang nolak. Cuman kan nggak tahu kalau dia itu.....

Bisa diceritakan bagaimana kamu berkenalan dengan Fathanah?

Kenal dia itu akhir November 2012. Waktu itu main film, dia mau kenalan, ya kita ngobrol, dia mau kenal aku. Hubungan berlanjut, dia baik kok. Apa karena dia pengen lebih dari aku makanya dia baik sama aku ya? Karena dia belum dapet mungkin. Ya karena aku nggak suka. Aku anggap dia brother, kalau dia minta lebih, maaf yah.

Apa pelajaran yang bisa kamu petik dari kasus ini?

Sekarang aku hati-hati banget dalam bergaul. Kalau ada yang mau kenal dan kayaknya kalau berusuan sama pemerintah nggak deh. Kenal boleh, deket nggak.

Kamu jadi lebih memagari diri?

Aku benar-benar batasin diri. Mulut itu bahaya, suka dilebih-lebihkan, ngeri. Bergaul jadi hati-hati. Aku punya anak dan keluarga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI