"Ini kegiatan positif. Menjadi alay saya jadi tahu bagaimana seorang artis menghibur pemirsa di rumah. Kita jadi banyak ilmu. Siapa tahu nanti saya jadi artis," ujar Syam serius.
Berkat profesi itu, Syam juga bisa memiliki kedekatan dengan para artis. Bahkan, laki- laki asal Sukabumi ini pernah menjadi sopir presenter Tara Budiman selama setahun.
"Alhamdulillah, saya juga beberapa kali jadi figuran di acara Pesbukers di ANTV. Waktu itu ceritanya jadi satpam. Jadi banyak ilmu kan, hehehe," katanya.
Syam pun menceritakan muasal terjun menjadi penonton bayaran. Jalan yang dilalui tak mulus. Hijrah dari kampung halamannya, dia sempat luntang lantung menjadi anak jalanan. "Saya kabur dari rumah. Mau mengubah hidup," ucap dia.
Keadaan ekonomi Syam sekarang jauh lebih baik. Dalam sebulan dia bisa mengantongi uang Rp1,5 juta. Syam tinggal di kos-kosan dengan uang sewa Rp500.000 per bulan. Sesekali, dia pulang ke Sukabumi dan membawa uang untuk kedua orangtuanya.
Anak alay juga harus siap mendapat komentar negatif dari masyarakat. Herdi contohnya. Hinaan bagi dia sudah seperti makanan sehari-hari. Tapi, Herdi tak pernah menggubrisnya.
"Sering banget dikata-katain. Katanya ngapain sih jadi alay," ujar Herdi.
Yang paling penting buat Herdi, duit yang didapat dari profesinya adalah uang halal. Dia justru bangga karena bisa hidup mandiri tanpa menggantungkan diri kepada keluarga.
"Daripada nadang (minta) sama orangtua. Makan, tidur, terus minta duit, nggak ada gunanya. Kita ini kerja sendiri. Berangkat dari rumah untuk cari duit. Jadi saya senyum aja kalau dikata-katain," kata Herdi.
Alay picu tawuran di Indosiar