Suara.com - Meski Cita Citata telah meminta maaf terkait pernyataannya yang diklaim mendiskreditkan orang Papua, namun Forum Kerjasama (Foker) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Papua tetap meminta kepada penyanyi dangdut itu agar mengklarifikasi pernyataan menyudutkan atau rasis di media elektronik.
“Kami inginkan Cita Citata dan TransTV klarifikasi dan konferensi pers terkait pemberitaan di Insert siang, yang memuat pernyataan menyudutkan orang Papua," kata Lien Maloali, Sekertaris Eksekutif Foker LSM Papua sata menggelar jumpa pers di salah satu hotel di Kota Jayapura, Papua, Sabtu (21/2/2015).
Didampingi tiga rekannya, yakni Fien Yarangga dari TIKI Jaringan HAM Perempuan Papua, Cicilia dan Betty Ibo seorang aktivisi buruh Papua, Maloali menegaskan, apa yang diucapkan oleh pedangdut asal Bandung itu sangat mengecewakan.
Menurutnya, pernyataannya Cita Citata lewat media saat itu telah membuat tersinggung salah satu etnik, suku atau warga Indonesia.
"Seorang artis jika menggunakan pakaian (pakaian adat), melakukan publikasi atau menggunakan pakaian dari salah satu budaya, salah satu etnik budaya di Indonesia, maka dia harus mampu menjelaskan kepada publik, karena dia secara tidak langsung telah mewakili masyarakat yang dia gunakan busananya secara langsung, jelaskan busana itu dari mana," terangnya.
Jika Cita Citata mengaku bahwa pernyataanya telah diedit dan dipotong oleh wartawan sebelum beritanya siar di TransTV, lantas pihak TransTV harus ikut bertanggung jawab dalam soal ini .
"Sehingga ketika dia (Cita Cita) klarifikasi dia menyebutkan wartawan mengedit, memotong dan mengedit, ini artinya Trans Tv harus ikut bertanggungjawab atas editan yang dimasukan Insert Siang pada pada 8 Februari 2015, dan itu mengapa kami merasa ini penting," katanya seraya menambahkan.
"Kalau itu benar dilakukan berarti Trans Tv atau media yang berarti adalah teman kami selama ini, melakukan suatu pelecehan terhadap etnik tertentu di Indonesia dan itu terhadap Papua. Maksudnya apa, dan itu harus dijelaskan oleh Trans Tv, dan bukan dijelaskan melalui media, tetapi mereka harus menjelaskan di ranah hukum".
Menurut Maloali, pada tanggal 8 Desember 2014 pihaknya telah mengirim surat protes dan kritik kepada Trans Tv dan juga melayangkan surat pengaduan kepada KPI. Surat itu juga dilampirkan kepada mitra Foker LSM di Jakarta seperti Infide. Karena Foker LSM Papua adalah anggota Infide, sehingga sudah mendapat tanggapan dari Infide Indonesia bahwa mereka pun akan meneruskan kepada LBH.
"Begitu juga kami punya anggota streering comite, Yan Chrstian Werinussy, dimana beliau bertanggungjawab untuk hukum dan HAM, beliau menanggapi ini dengan serius," tandasnya.
Cita Citata sendiri sudah memberikan pernyataan maaf di media sosial. Dia juga sempat datang ke DPR untuk memberikan klarifikasi kepada Anggota DPR asal Papua. (Lidya Salmah)