Empat Negara Ini Haramkan Film "Fifty Shades of Grey"

Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 16 Februari 2015 | 06:45 WIB
Empat Negara Ini Haramkan Film "Fifty Shades of Grey"
Sutradara Fifty Shades of Grey, Sam Taylor Johnson (kiri), Jamie Dornan, Dakota Johnson, dan penulis novel E.L James. (Reuters/Paul Hackett)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fifty Shades of Grey, film drama erotis yang menawarkan kisah asmara panas antara seorang pengusaha dan mahasiswi sudah dirilis. Namun, penikmat film di Indonesia sudah pasti tidak bisa menonton film yang dibintangi oleh Jamie Dornan dan Dakota Johnson itu.

Lembaga Sensor Film (LSF) melarang pemutaran film yang diadaptasi dari novel laris berjudul sama itu. Alasannya, film tersebut tidak lolos standar sensor.

Bukan hanya Indonesia, beberapa negara lain juga menolak mentah-mentah film ini untuk diputar di bioskop-bioskop negara mereka. Berikut adalah beberapa diantaranya.

Cina

Badan sensor film di negara ini memberlakukan saringan ketat untuk film-film yang akan diputar. Saking ketatnya, pihak distributor film Fifty Shades of Grey, Comcast Corp, memilih tidak sama sekali membuat rencana untuk meluncurkan film panas itu di Cina, meskipun Cina merupakan pasar film kedua terbesar di dunia. Kendati demikian, film ini tidak dilarang di Hong Kong, kawasan yang notabene juga masih di bawah kekuasaan pemerintah Cina.

Malaysia

Belum apa-apa, lembaga sensor film Malaysia sudah mengatakan film ini "lebih pantas disebut film porno". Alhasil, penggila film di Negeri Jiran tak bisa menikmati film ini di bioskop-bioskop mereka.

Kenya

Kenya juga melarang pemutaran film Fifty Shades of Grey. Mereka tidak menjelaskan secara rinci apa alasan mereka melarang film ini masuk. Yang jelas, Kenya dikenal cukup selektif memilih film yang memuat konten berbau esek-esek. Pada tahun 2013, Kenya malarang pemutaran The Wolf of Wall Street, film yang menyajikan banyak adegan seks dan penggunaan obat terlarang.

Belum dapat dipastikan, apakah film ini akan diputar di India atau di negara-negara Timur Tengah. Yang pasti, Lebanon dikabarkan akan memutar film tersebut. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI