Pekerja Film: Usut Skandal Pengiriman Delegasi Film ke Berlin

Doddy RosadiIsmail Suara.Com
Sabtu, 07 Februari 2015 | 18:31 WIB
Pekerja Film: Usut Skandal Pengiriman Delegasi Film ke Berlin
Unjuk rasa pekerja film di Kementerian Pariwisata. (Suara.com/Ismail)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Puluhan pekerja film Indonesia berkumpul dan melakukan aksi pembacaan surat terbuka yang ditujukan kepada Menteri Pariwisata Republik Indonesia dengan tembusan kepada Presiden Republik Indonesia, di Lobi Gedung Sapta Pesona, di kawasan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (7/2/2015).

Aksi mereka dilakukan untuk menuntut pertanggungjawaban pemerintah atas kasus skandal pengiriman delegasi film Indonesia ke European Film Market di Berlin, skandal-skandal serupa yang selalu terjadi setiap tahunnya.

"Selama ini keikutsertaan Indonesia di film market tidak jelas, seperti saya pernah lihat sendiri ketika dapat hadiah untuk buka booth dari Hongkong, dan ternyata booth saya itu hanya beberapa meter dari booth film Indonesia, yang ternyata di sana nggak ada yang jaga, mereka malah pergi ke Disneyland Hongkong," ungkap sutradara Nia Dinata usai membacakan surat terbuka.

Menurut Nia, aksi ini sudah beberapa dilakukan oleh teman-teman sineas dan pelaku seni di Indonesia. Namun hal tersebut sia-sia. Pemerintah tidak pernah melakukan tindakan-tindakan sesuai dengan hasil obrolan yang mereka lakukan.

"Kita sudah beberapa kali melakukan hal serupa. Bahkan kita pernah bertemu dengan pemerintah tetapi sampai sekarang tidak pernah ada bukti nyata dari pemerintah," lanjut Nia.

Dalam aksi tersebut beberapa aktor dan sutradara ikut bergabung dan menandatangani demi dukungan dan kemajuan perfilman Indonesia. Diantaranya Joko Anwar, Lukman Sardi, Atiqah Hasiholan, Rio Dewanto, Anggy Umbara, Amink, dan lain-lain.

"Harapan terakhir, sekarang kan pariwisata sudah dipisah dengan ekonomi kreatif dan sekarang film ada di badan ekonomi kreatif.  Kita berharap badan itu diisi orang benar dan dikelola dengan benar," tandas Nia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI