Suara.com - Kisruh antara dua lembaga hukum yakni Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polisi Republik Indonesia (Polri) yang terjadi saat ini membuat legenda hidup Iwan Fals prihatin. Menurut Iwan, tingginya tensi tersebut bakal dimanfaatkan para koruptor.
"Mereka (KPK dan Polri) urek-urek gini nanti penjahatnya yang seneng," kata Iwan ditemu di sela-sela jumpa pers konser Nyanyian Raya, di bilangan Kemang, Jakarta Selatan, Senin (26/1/2015).
Lebih lanjut Iwan mengatakan kisruh sekarang bukan lagi disebut cicak versus buaya, melainkan cicak melawan kebon binatang. Kebon binatang maksud Iwan adalah para koruptor yang sedang menari di atas konflik KPK dan Polri.
"Bukan cicak sama buaya doang, tapi cicak sama kebon binatang. Saya sih bukan pakar itu, saya cuma prihatin lembaga-lembaga kebaikan ini kalo ada masalah, malah yang nggak baik ini yang seneng nanti," ujarnya menuturkan.
Di sisi lain, Iwan enggan berspekulasi terjadinya konflik berawal dari penetapan Kapolri terpilih Budi Gunawan sebagai tersangka oleh KPK. Si pelantun Bento ini hanya ingin konflik segera berakhir.
Iwan juga merasa tak punya kapasitas mendesak agar presiden Joko Widodo turun tangan menyelesaikan konflik tersebut. "Presiden sudah cukup dewasa, dia bukan anak-anak. Masa saya nasehatin dia. Dia pasti memberikan yang terbaik untuk Indonesia," ucapnya.
Kisruh KPK-Polri, Iwan Fals : Cicak vs Kebon Binatang
Senin, 26 Januari 2015 | 20:36 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Dari The Beatles Hingga Iwan Fals, Lagu-lagu Ini Pernah Dilarang Karena Liriknya Kontroversial!
08 November 2024 | 10:06 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Entertainment | 22:00 WIB
Entertainment | 21:40 WIB
Entertainment | 21:30 WIB
Entertainment | 21:20 WIB
Entertainment | 21:10 WIB
Entertainment | 21:00 WIB
Entertainment | 20:40 WIB
Entertainment | 20:20 WIB
Entertainment | 20:00 WIB
Entertainment | 19:45 WIB