Suara.com - Pembetot bass band Gugun Blues Shelter (GBS) Jonathan Pieter Amstrong alias Jono, masih menjadi buruan media terkait perceraiannya dengan sang istri, Fauziah. Kabar yang beredar Jono bakal menghadiri penggarapan videoklip temannya, rocker 90-an Sang Elang di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (21/1/2015).
Sampai syuting videoklip selesai, Jono tak juga muncul. Sang Elang yang dikonfirmasi mengenai absennya Jono pun angkat bicara.
"Sebenarnya memang, Jono mau ke sini awalnya. Dia tadi telepon saya dan nanya 'banyak wartawan nggak di sana?' Saya bilang nggak ada, mungkin dia tahu duluan," kata Sang Elang.
Diakui Sang Elang, dia memang kerap bekerjasama dengan Jono sejak 2011. "Saya sama GBS memang dekat. Beberapa kali kolaborasi," ucapnya.
Sikap menghindar Jono bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, musisi asal Inggris itu juga enggan diwawancarai wartawan usai manggung di gelaran Mahakam Festival Klassix 2015 di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (17/1/2015) malam. Jono sampai dikawal ketat sepasukan polisi untuk menghindari berondongan pertanyaan wartawan.
"Mau ngomong apa? Percuma kalau saya klarifikasi kalau kalian bikin kesimpulan sendiri, bikin sensasi sendiri," kata Jono saat itu.
Sang Alang sendiri mengawali karir musik dari musisi jalanan. Bakatnya mencuat setelah menjuarai Festival Penyanyi Jalanan Jakarta Pusat pada 1986. Ia juga menjuarai di ajang yang sama untuk tingkat DKI Jakarta pada 1987. Setelah itu, ia menyabet juara Festival pengamen se-Jabotabek, dan Juara III tingkat nasional.
Ia melakukan debut album pada 1995 yang diberi judul Sendiri, diproduksi oleh HP Record. Albumnya berhasil meraup penjualan 80.000 kopi. Musisi Indra Lesmana pun tertarik menggarap album kedua Sang Alang yang kemudian diberi judul Mengalir, dirilis 1996.
Musisi beraliran folkrock ini terinspirasi musik-musik Bob Dylan, Bruce Springsteen, The Rolling Stone, Bon Jovi, Aerosmith, Gombloh, Iwan Fals, Sawung Jabo, hingga God Bless.