Suara.com - Darius Sinatrya satu dari sekian banyak selebritis Tanah Air yang keranjingan olah raga sepak bola. Saking gandrungnya,dia menamai anak lelakinya dari pernikahannya dengan artis Donna Agnesia dengan nama pesepak bola dunia.
Darius juga mengkritisi jebloknya prestasi sepak bola Tanah Air. Sepeninggal Alfred Riedl, dia belum melihat sosok ideal yang mampu memoles permainan skuad Timnas. Darius menyalahkan sistem kepengurusan PSSI yang dinilai amburadul.
Berikut kutipan wawancara Suara.com dengan Darius Sinatrya di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan baru-baru ini.
Kapan kamu mulai tertarik dengan olah raga sepak bola?
Dari kecil saya sudah suka bola, boleh dibilang gila bola. Bukan globalisasi, tapi gibolisasi, hahahah. Mungkin seperti milyaran orang lain di seluruh dunia yang gila bola. Memang keliahtannya konyol, sebelas orang di lapangan berebut satu bola. Tapi di sini ada filsafah hidup sebenarnya. Dan hanya sepak bola dan sepak karaw olahraga yang menggunakan kaki untuk mengontrol.
Sejak berkecimpung di jagat selebriti kamu masih sering main bola?
Pasti. Tapi belakangan memang agak berkurang karena kesibukan syuting dan pekerjaan yang menyita waktu. Jadi untuk sementara waktu nggak bisa main bola dulu.
Apa yang bikin kamu suka sepak bola?
Olahraga sepak bola menurut olahraga yang sarat dengan nilai kehidupan. Gue merasa enjoy saat main sepak bola. Karena gue juga main, jadi nikmatin permainan aja.
Siapa pesepak bola favorit kamu?
Gw favorit pemain seperti Juan Sebastian Veron (Argentina) Maradona (Argentina), Lionel Messi (Argentina), Ronaldinho *(Brasl). Pokoknya pemain klub Barcelona lah. Kalo tim gue fans banget tim dari Spanyol Barcelona. Kalo liga Italia gue suka Lazio. Di Inggris Liverpool.
Lho, kok banyak banget klub favoritnya?
Nggak apa-apa banyak. Yang penting istri cuma satu, hahaha.
Bagaimana kamu melihat sepak bola Tanah Air?
Saya ikut memperhatikan sepak bola Indonesia. Seperti kita tahu belum lama ini Indonesia baru selesai. Persib akhirnya juara liga setelah mengalahkan Persipura. Sayang Piala AFF gagal total, U-19 juga berantakan. Itulah sekilas gambaran sepak bola kita.
Alfred Riedl baru saja lengser karena dianggap tak bisa mengatrol prestasi Timnas. Menurut kamu?
Siapapun nggak akan berhasil selama sistem sepak bola kita masih seperti ini. yang paling penting harus dibenahi. Nggak cukup hanya dengan dengan mengganti pengurus atau pelatih. Kita harus berpikir lebih panjang dan dalam seperti apa sebenarnya kondisi sepak bola saat ini.
Lalu siapa calon yang pantas menggantikan Alfred Riedl?
Nggak peduli siapa. Siapapun yang ditunjuk jadi pelatih Timnas, tapi kalau sistemnya masih seperti ini, pasti akan sangat sulit kinerjanya. Mau datengin Marcello Lippi atau Fabio Capello, kalo masih gini gak akan maju. Nggak bisa berbuat apa apa.