Jika pasangan Anang Hermansyah dan Ashanty memilih proses kelahiran anak mereka disiarkan langsung oleh stasiun televisi RCTI pada 14 Desember 2014 lalu, beda halnya dengan keinginan pasangan Gading Marten dan Gisella Anastasia (Gisel) yang akan menolak jika ada tawaran proses lahiran anak mereka disiarkan langsung.
"Jangan ada yang nawarin (melahirkan live), karena bakal ditolak juga," kata Gading ditemui di Lapangan D Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (9/1/2015).
Menurut pria 32 tahun itu, dalam menanyangkan sesuatu harus memikirkan segala sisi. Termasuk juga kode etik.
"Ada kode etik, kode etik rumah sakit dan dokter yang jadi pertimbangan," ujar host program Inbox ini.
Lagipula, bagi Gading, proses kelahiran bayi tidak patut digembor-gemborkan. Karena itu, Gading ogah kalau hanya sekedar ikut-ikutan saja. "Nggak sampai segitunya pengen di-live-in lah."
Mungkin saja Gading dan Gisel ingin menghindari dikritikan oleh berbagai kalangan. Anang dan Ashanty mendapat kritikan bertubi-tubi karena proses lahiran anaknya disiarkan langsung dengan acara yang diberi nama Anakku Buah Hati Anang & Ashanty. Termasuk Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) turut menegur pihak RCTI karena telah melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) KPI tahun 2012.
Sementara itu, Gading menuturkan jika Gisel kemungkinan melahirkan antara tanggal 16 hingga akhir Januari 2015. Jenis kelamin calon anak mereka sudah diketahui berkelamin perempuan.