Nadia Saphira Jadi Pengacara, Ira Riswana Penata Rias Jenazah

Tomi Tresnady Suara.Com
Minggu, 04 Januari 2015 | 09:06 WIB
Nadia Saphira Jadi Pengacara, Ira Riswana Penata Rias Jenazah
Ira Riswana. [Suara.com/Yazir]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kini, profesi yang digeluti Ira Rayani Riswana atau Ira Riswana sama sekali jauh dari dunia keartisan. Sejak melepas predikat artis, Ira banting setir sebagai perias pengantin. Medio 2013, bukan Cuma pengantin yang dirias melainkan jenazah.

"Awalnya ada temen ibu gue meninggal dan temen gue minta bantuin raisin jenazahnya. Katanya hasilnya bagus. Mulai dari situ, kalo ada yang meninggal manggil gue deh," kata Ria memulai cerita kepada Suara.com.

Berhadapan langsung dengan jenazah sama sekali tak membuat ibu empat anak dari Muhammad Abu Bakar Gibrani, Maulana Malik Ibrahim, Muhammad Ilyas Pranaya, dan Muhammad Yusuf Pesating Gatra, ini merasa takut. Dia hanya melakukan “ritual” kecil agar tak merasakan takut. "Cumabilang, 'Permisi ya aku mau make up-in kamu'.”

Usai minta izin, perempuan berusia 37 tahun ini langsung beraksi. Alat-alat riasnya sama seperti ketika dia merias orang yang masih hidup. Hanya saja, kata Ira, objeknya kali ini lebih dulu disuntik dengan formalin."Wajahnya jadi terlihat lebih hidup.”

"Oh iya, paling sulit itu kalo ngerias orang yang meninggal karena sakit jantung. Karena gue harus bikin mukanya terlihat seperti lagi senyum," katanya lagi dengan mimik wajah serius.

Soal bayaran, Ira tak mau ambil pusing. Soalnya, perempuan kelahiran Bandung 23 November 1977 ini tak pernah memasang tarif. “Tak tega,” kata Ira. Tapi sejauh ini, menurutnya, sekali order, duit yang didapat cukup memuaskan. "Ya, segepok deh dapetnya, hahaha.” Katanya. “Kadang kalo anggota keluarganya dating suka dikasih lagi. Rezeki masak kita tolak sih, hehehe," kata Ria yang mengaku sudah merias enam jenazah ini.

Meski menguntungkan secara materi, Ira merasa makeup forensic hanya menjadi sampingan saja. Ke depan, dia akan lebih serius menjadi makeup artist danberencana mendirikan sekolah salon. "Tapi gue bersyukur bisa merias jenazah. Ini profesi yang bener-bener beda.”

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI