Suara.com - Amal Clooney, istri dari bintang kawakan Hollywood George Clooney, ternyata pernah hampir ditangkap otoritas Mesir lantaran mengkritisi sistem peradilan di negeri tersebut. Hal itu disampaikan sendiri oleh perempuan cantik yang berprofesi sebagai pengacara hak asasi manusia.
Kepada Guardian, Amal mengatakan bahwa praktik hukum Mesir yang cacat berakibat pada pemenjaraan jurnalis Australia Peter Greste. Amal mengatakan, dirinya meragukan Peter bakal mendapatkan persidangan yang adil.
Amal, yang mewakili kolega Greste, jurnalis Al Jazeera Mohamed Fahmy mengatakan, dalam sebuah tulisan yang ia buat tahun lalu, Amal menyoroti lemahnya independensi pada sistem peradilan Mesir.
Atas tulisannya tersebut, Amal diancam akan ditangkap oleh otoritas Mesir jika ia mencoba mempublikasikan temuannya di negeri itu.
Greste, Fahmy dan Baher Mohamed, ketiganya wartawan Al Jazeera, telah ditahan selama setahun di Mesir. Diduga, penangkapan ketiga wartawan media Qatar itu berlatar belakang motif politik. Awal pekan ini, ketiganya menjalani pengadilan ulang namun hakim banding menolak permohonan jaminan mereka.
"Ketika saya hendak merilis laporan tersebut, yang mereka lakukan pertama kali adalah melarang kami melakukanya di Kairo (ibu kota Mesir)," kata Amal seperti dikutip Guardian.
"Mereka bertanya: 'Apakah laporan tersebut mengkritisi militer, peradilan, atau pemerintah?' Kami katakan: 'Ya'. Lalu mereka berkata: 'Kalau begitu, Anda bisa ditangkap'," ujar Amal menceritakan pengalamannya.
Laporan yang ditulis Amal memuat saran bagi pemerintah Mesir untuk tidak asal memilih hakim dalam menangani kasus-kasus khusus. Dalam kasus tiga jurnalis Al Jazeera, kata Amal, yang dipilih adalah hakim yang biasa menangani kasus-kasus brutal.
"Sayangnya kami harus menyimpulkan bahwa kami tidak bisa mengandalkan proses peradilan Mesir ini agar mendapat hasil yang cepat dan adil," pungkas perempuan yang baru saja dinikahi oleh George Clooney itu.