Suara.com - Proses persalinan istri musisi sekaligus anggota DPR Anang Hermansyah, Ashanty, dikritik Komisi I DPR. Selain kurang etis, acara yang disiarkan langsung oleh salah satu stasiun televisi swasta itu dianggap tak tepat lantaran telah meminjam akses publik.
"Menurut saya, korporasi lupa kalau dia sedang meminjam akses publik. Ketika meminjam, mereka harusnya membangun masyarakat ke arah lebih baik. Ini mencederai kepentingan masyarakat," kata anggota Komisi I yang membidangi masalah penyiaran dan komunikasi, Irine Yusiana Roba Putri saat dihubungi wartawan, Jakarta, Senin (14/12/2014).
Irene malah mempertanyakan dimana sisi edukasinya. Pasalnya, tayangan tersebut justru melibatkan darah dan jeritan.
"Edukasi apa, nggak ada edukasinya. Proses menggelikan, ada darah, melibatkan teriakan, menurut saya nggak etis. Harusnya, kalau program dokter membantu persalinan baru itu (ada sisi edukatif). Ini jelas nggak etis," tegasnya.
Dia bahkan menghimbau Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menegur stasiun televisi terkait yang menayangkan program ini.
"KPI harusnya lebih bergigi," kata politikus PDI Perjuangan ini.
Ashanty bayi pertamanya dari pernikahannya dengan Anang, Rabu (14/12/2014) tepat pukul 14.12 WIB. Bayi mungil dengan 45 sentimeter dan bobot 2,52 kilogram diberi nama Arsy.
Arsy lahir setelah penantian panjang pihak keluarga. Sebelumnya, Ashanty pernah mengalami dua kali keguguran hingga harus menjalani perawatan ke Singapura.