Pendekar Tongkat Emas Bangkitkan Dunia Persilatan

Ardi Mandiri Suara.Com
Minggu, 14 Desember 2014 | 06:12 WIB
Pendekar Tongkat Emas Bangkitkan Dunia Persilatan
Pendekar tongkat emas
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Produser Mira Lesmana sempat kesulitan mencari rekan untuk mewujudkan impiannya menghidupkan kembali cerita silat yang populer pada era 80-an. Butuh nyaris delapan tahun hingga akhirnya gayung bersambut saat KG Studio mengiyakan tawaran dari rumah produksi Miles Films pimpinan Mira Lesmana dan Riri Riza untuk memproduksi "Pendekar Tongkat Emas".

Proses riset hingga pengambilan gambar di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, mencapai waktu hingga dua tahun. Dana yang dikucurkan pun tidak tanggung-tanggung, yaitu 25 miliar. Menurut Mira, "Pendekar Tongkat Emas" menjadi salah satu film dengan biaya termahal sekaligus waktu produksi terlama setelah film "Gie".

Ifa Isfansyah yang sebelumnya menggarap film "Garuda di Dadaku", "Sang Penari", "Ambilkan Bulan", dan "9 Summers 10 Autumns" didapuk menjadi sutradara. Pria lulusan Institut Seni Indonesia Yogyakarta itu kebetulan merupakan pencinta kisah pendekar silat yang menghiasi masa kecilnya.

Saya dan Ifa sama-sama suka cerita silat," kata Mira sebelum pemutaran perdana "Pendekar Tongkat Emas" di Jakarta.

Keindahan Sumba Keindahan alam, budaya, juga kehidupan masyarakat Pulau Sumba tertuang dalam film berdurasi 113 menit itu.

Embusan angin yang menggoyang lalang, langit biru yang cerah, malam berbintang, serta kuda-kuda berderap membawa pendekar melewati sabana menjadi pemanja mata sepanjang film berlangsung.

Menurut Mira, berbagai tempat di Indonesia Timur memang menawarkan keindahan alam luar biasa.

"Berbagai tempat di Indonesia Timur sangat layak dijadikan lokasi film jika dibandingkan dengan lokasi yang orang bayangkan selama ini, seperti Jepang, Paris, dan New Zealand," kata kakak kandung musisi Indra Lesmana itu.

Tenunan Sumba juga banyak diperlihatkan dalam "Pendekar Tongkat Emas" melalui kostum juga elemen-elemen dekorasi dalam film yang juga dibintangi Slamet Rahadjo, Prisia Nasution, Darius Sinathrya, Whani Darmawan, dan Landung Simatupang.

Seperti film-film sebelumnya, "Laskar Pelangi" dan "Sokola Rimba", Mira juga mengajak masyarakat setempat untuk ikut berperan dalam filmnya.

REKOMENDASI

TERKINI