Artis Bergelar Master: Alyssa Soebandono hingga Vidi Aldiano

Minggu, 07 Desember 2014 | 10:03 WIB
Artis Bergelar Master: Alyssa Soebandono hingga Vidi Aldiano
Alyssa Soebandono (Suara.com/Yazir Farouk)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tak semua artis hanya peduli dengan bakat akting, menyanyi atau  hanya memanjakan wajah dan tubuh idealnya dengan treatmen yang manal. Beberapa di antara mereka sangat antusias melanjutkan pendidikan formal di universitas demi meraih gelar master atau S2.

Suara.com berhasil mewawancarai aktris cantik Alyssa Soebandono, penyanyi Tompi, dan penyanyi Vidi Aldiano yang berhasil mendapatkan gelar master di universitas terkenal. Mereka bukan artis yang menempuh kuliah master ketika kariernya sedang redup. Justru ketika karier mereka sedang cemerlang.

Alasan ketiga artis ini menjalani pendidikan setinggi-tingginya bisa jadi motivasi masyarakat luas. Mengutip ucapan terkenal dari aktris Dian Sastro yang berhasil meraih gelar master Jurusan Manajemen Keuangan, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, “Entah akan berkarier atau menjadi ibu rumah tangga, seorang wanita wajib berpendidikan tinggi karena ia akan menjadi ibu. Ibu-ibu cerdas akan menghasilkan anak-anak cerdas.”

1. Alyssa Soebandono Bergelar S2 dari LSPR

Bintang sinetron kebanggaan masyarakat Indonesia ini tak puas hanya meraih gelar sarjana (S1) Communication of Art di Monash University, Australia, pada 13 Desember 2011 lalu. Hanya beberapa bulan lamanya ia meraih S1, pada 17 Maret 2012 langsung melanjutkan kuliah pascasarjana di London School Of Public Relation dengam mengambil jurusan Coorporate Communication

"Ada beberapa universitas, namun akhirnya pilihan saya jatuh ke LSPR karena saya diterima dan alhamduliah mendapatkan full scholarship," kata Icha, sapaan akrab Alyssa.

Perempuan yang telah mengenakan hijab permanen ini mengaku butuh adaptasi untuk saat melanjutkan S2. Maklum di kampus tersebut ia menemukan teman  baru dengan berbagai latar belakang dan pekerjaan yang berbeda.

"Banyak sekali hal-hal baru yang saya temukan saat proses belajar. Mulai dari adaptasi dengan lingkungan yang baru, mendapatkan teman-teman baru, mendengarkan perjalanan masing-masing individu dengan berbagai macam pekerjaan dan latar belakang mereka," katanya.

Putri pasangan J.P. Soebandono dan Angki W. Soebandono ini, tak meninggalkan pekerjaan syuting selama kuliah. Padahal, ia harus masuk kuliah di hari Senin hingga Jumat, sedangkan Sabtu harus seharian ia kuliah.

“Kalau hari Minggu libur,” ucap perempuan berusia 22 tahun ini.

Tentu saja, rasa lelah selalu menyelimuti pikiran dan fisik Icha karena harus kuliah dan syuting di hari yang sama.

"Itu sudah jadi  konsekuensi. Nggak pengen semua jadi drop, syuting dan kuliahnya. Jadi saat itu waktu sudah  dicocokkan biar semua berjalan dengan lancar," ucapnya.

Ternyata Icha masuk kategori mahasiswi cerdas lho. Ia meraih hasil sempurna di mata kuliah Strategic Issue Management. Mata kuliah itu punya bobot nilai 50 persen dari mata kuliah lainnya. Perjuangannya meraih gelar master didapatnya hanya dalam waktu 1,5 di usia sangat muda yaitu 21 tahun.

2. Tompi Raih S2 Spesialis Bedah Plastik di Universitas Indonesia

 Teuku Adifitrian atau Tompi yang dikenal sebagai penyanyi pop jazz dan juga salah satu personel Trio Lestari ini merupakan dokter spesialis bedah plastik. Profesinya itu diraih setelah ia menyelesaikan program mastar (S2) di Universitas Indonesia selama 4,5 tahun.

 Tompi melanjutkan pendidikan sekitar tahun 2006, di saat kariernya menanjak. Ia merasa tak sulit membagi waktu bekerja sebagai dokter dan bekerja sebagai penghibur. Baginya, menyanyi adalah hobi.

“Sejak awal saya ke Jakarta memang ingin menjadi dokter. Selesai S1 saya sempat kerja di beberapa rumah sakit baru kemudian melanjutkan S2 dengan pilihan spesialisasi bedah plastik,” ujar Tompi.

Alasan mengambil pendidikan S2 bedah plastik, Tompi merasa saat masih dokter umum harus mempelajari banyak penyakit. Termasuk penyakit dalam dan kandungan

“Tapi saya adalah pengagum seni, karena itu saya memilih S2 bedah plastik,” katanya.

 Setelah menyandang spesialis bedah plastik, ia bisa fokus di satu bidang kedokteran. “Dengan menjadi spesialis berartikan saya sudah nggak pegang di luar bedah plastik. Kalaupun misalnya ada yang tanya tentang diare, saya nggak bisa banyak bantu,”  ujar lelaki kelahiran 22 September 1978 ini.

 Tompi masih menjalani praktik sebagai dokter spesialis bedah plastik si sebuah rumah sakit di kawasan Pondok Indah, Jakarta. Di luar itu ia masih bisa melakukan aktifitasnya sebagai seorang penyanyi.

3. Vidi Aldiano Bergelar S2 Bisnis di Universitas Manchester

Penyanyi Oxavia Aldiano atau Vidi Aldiano mengaku jika meraih gelar master (S2) adalah mimpinya sejak kecil. Ia sadar jika era sekarang tak hanya butuh gelar sarjana saja untuk berkompetisi.

Vidi sempat menyelesaikan kuliah S1 Jurusan Manajemen di Universitas Pelita Harapan pada 4 Mei 2009. Ia termasuk mahasiswa cerdas dengan raihan IPK 3,63 dengan waktu kuliah 3,5 tahun.

Setelah itu, ia mengambil S2 Jususan Bisnis di Universitas Manchester, Inggris, pada September 2013 dan dinyatakan lulus pada pertengahan 2014. Seharusnya Vidi wisuda pada Desember ini, namun ia memutuskan menunda wisuda tahun depan.

Pelantun lagu Nuansa Bening itu mengungkapkan, menjalani kuliah tidak semudah yang dikira. Usai wisuda S1 di UPH dengan predikat cum laude, ia langsung mengikuti berbagai bimbingan belajar untuk memperdalam matematika dan bahasa inggris. Ini dilakukan karena ia memilih universitas di luar negeri yang tes masuknya tergolong sulit.

"Setelah gue belajar G-mat, memperdalam bahasa Inggris, matematika akhirnya gue diterima di The University Of Manchester," kata Vidi semangat.

Jurusan yang dipilihnya pun tidak jauh dari kuliah S1 yang diambil, ia memilih jurusan bisnis agar bisa meneruskan usaha bapaknya yang bergerak di penjualan speaker dan sound system.

"Jadi penjualanmya bakal expand ke negara-negara di Eropa, seperti Jerman. Pas banget kan kalau gua lanjutan S2 ambil bisnis," ucap Vidi.

Mimpinya kuliah di Universitas Manchester tergapai sudah. Vidi mengatakan, universitas itu masuk 40 universitas top di dunia. Apalagi, menyelesaikan S2 di Universitas Manchester hanya butuh 1 tahun saja.

 "Jurusan yang mau ambil paling bagus di kampus itu. Terus di Inggris S2-nya cuman setahun nggak kayak di negara-negara lain selama dua tahun," katanya.

Kesulitan lainnya ketika kuliah kuliah, lajang berusia 24 tahun harus membiasakan membuat laporan dalam bahasa Inggris baik dan benar.

 "Jadi untuk itu butuh adaptasi diawal-awal, tapi alhamduliah semua sudah kelar jadi tinggal tunggu wisuda," jelasnya.

Sama seperti saat dia mengambil S1, Vidi menyelesaikan S2-nya tepat waktu. Dalam waktu setahun ia berhasil menyelesaikan kuliah dan disertasinya. Akhir November lalu, nilai kuliah dan tugas akhir sudah bisa didapat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI