Suara.com - Aktor Lukman Sardi mengaku mendukung kebijakan pemerintahan Joko Widodo menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar. Dia berharap, janji pemerintah mengalihkan subsidi ke sektor pendidikan dan kesehatan tak melenceng.
"Nggak apa-apa, emang kenapa? Asalkan hak itu diarahkan ke suatu yang benar, menurut aku nggak masalah," kata Lukman usai gala premier film 7/24 di XXI Epicetrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (19/11/2014).
Lukman menyayangkan sebagian kalangan yang meributkan kebijakan ini. Dia kemudian membandingkan kenaikan BBM dengan gaya hidup segelintir orang Indonesia yang gemar membeli rokok dan keluar masuk kafe.
"Lo bisa beli Starbucks harganya Rp20.000, rokok Rp10.000 sampai Rp15.000, tetapi BBM naik Lo ributin," ucapnya.
Pemain film Sang Pencerah ini berharap masyarakat bijak menyikapi hal ini.
"Di Papua jadi berapa (harga BBM)? Mereka ribut nggak? Jadi jangan cuma ribut BBM naik tapi hidup lo udah nggak irit. Hidup lo juga kebanyakan foya-foya," lanjutnya.
"Kalau memang subsidi dipindahkan ke sifatnya untuk kartu kesehatan, itu harus benar-benar di kontrol. Jangan akhirnya dia jadi sumber korupsi lagi. Jadi kepentingannya bener-benar jelas," harap Lukman.