Rizal Mantovani mengaku alami kesulitan menyutradarai film Supernova: Ksatria, Putri, & Bintang Jatuh mengadaptasi novel berjudul sama karangan Dewi 'Dee' Lestari. Novel bergenre fiksi ilmiah itu diterbitkan pada tahun 2000.
Rizal pernah meraih penghargaan Sutradara Terpuji di Festival Film Bandung ketika menyutradarai film 5 cm. Namun, untuk film Supernova, ia mendapat tantangan lain karena setiap pembaca novel Supernova: Ksatria, Putri, & Bintang Jatuh punya imajinasi berbeda.
"Kalau membaca novel, pembacanya punya imajinasi sendiri-sendiri, tidak mungkin film bisa menggambarkan setiap imajinasi pembacanya karena film terbatas dari segi gambar dan durasi. Jadi bagaimana kita bisa mengambil gambaran besar dari novel untuk difilmkan," kata Rizal di peluncuran trailer film Supernova di kantor Soraya Intercine Film, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Kamis (6/11/2014).
Sunil Soraya sang produser mengaku tak ingin setengah-setengah menggarap film dari cerita novel laris itu. Ia berani berinvestasi uang yang tak sedikit. Syuting pun mengambil tempat hingga Washington, Amerika Serikat.
"Tapi kami anggap pantas untuk memberikan yang terbaik kepada penonton," kata Sunil.
Selain Washington, syuting pun mengambil beberapa kawasan indah di Indonesia, termasuk Medan, Madura, Bali, Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), dan Jakarta.
"Pokoknya ini film yang banyak jalan-jalannya mulai dari keindahan di dalam negeri sampai ke luar ngeri," terang Raline Shah yang memerankan karakter Rana di film tersebut.