Di Indonesia, Film Bukan Industri

Siswanto Suara.Com
Minggu, 02 November 2014 | 22:57 WIB
Di Indonesia, Film Bukan Industri
Hanung Bramantyo
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Meski film itu gagal di pasar, dari Kuldesak kemudian muncul pemikiran untuk membuat film yang sesuai dengan pasar. Maka muncullah film Petualangan Sherina, genre film anak yang mampu menggaet 1,5 juta penonton," katanya.

Akhirnya, jaringan bioskop Indonesia baru sadar bahwa film Indonesia belum mati dan punya penggemar, kemudian mulailah film Indonesia hidup kembali.

"Dari genre horor yang dimulai oleh film Jelangkung. Kemudian genre film remaja yang dimulai oleh Ada Apa Dengan Cinta? Lalu muncul genre film religi yang dimulai dari Ayat-ayat Cinta. Sekarang, genre film action yang dimulai dari The Raid mulai dilirik oleh penonton Indonesia," katanya.

Sementara itu, mantan wartawan sekaligus pegiat dan pembuat film, Bowo Leksono, mengatakan film independen itu tidak ingin terikat aturan.

"Film independen bersifat mengkritik fenomena yang ada di masyarakat. Sekarang anak SMA saja sudah bisa bikin film dokumenter mengenai korupsi. Itulah jiwa dari film independen," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI