Kisah Sedih Fira Basuki Difilmkan

Tomi Tresnady Suara.Com
Senin, 27 Oktober 2014 | 11:04 WIB
Kisah Sedih Fira Basuki Difilmkan
Rio Dewanto dan Atiqah Hasiholan [Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Siapa yang tak mengenal Fira Basuki, penulis novel sekaligus pemimpin redaksi salah satu majalah di Indonesia. Lagi-lagi novel wanita kelahiran Surabaya ini kembali akan di angkat ke layar lebar. Berbeda dengan novel-novel fiksi sebelumnya, novel Fira Basuki yang akan difilmkan kali ini merupakan memoar kisah cintanya dengan almarhum suaminya, Hafez Agung Baskoro yang meninggal pada 2012 silam.

Di hari terakhir Bazaar Fashion Festival 2014, Minggu (26/10), para pemeran film Cinta Selamanya hadir untuk memberikan bocoran mengenai isi film ini. Film yang rencananya dirilis Maret 2015 mendatang ini disutradarai oleh Fajar Nugros. Pasangan aktris dan aktor Atiqah Hasiholan dan Rio Dewanto masing-masing memerankan karakter Fira Basuki dan Hafez.

Fira Basuki mengaku bahwa film ini Ia tujukan untuk mengenang kepergian cinta sejatinya yang telah meninggalkannya dua tahun silam. Dengan air mata kesedihan, Fira mengungkapkan bahwa dirinya akan tetap terus menjaga hati suami keduanya itu. Seperti diketahui, kepergian Hafez setelah 4 bulan menikah dengan Fira. Apalagi Fira saat itu tengah mengandung putri pertama mereka, Kiad Sastro Baskoro.

"Film ini diangkat dari novel dan kisah asli kehidupan saya bersama sang suami. Saya dedikasikan film ini untuk cinta sejati saya," ungkap Fira dalam acara Meet n Greet Film Cinta Selamanya.

Atiqah Hasiholan mengaku sering bertemu Fira Basuki untuk lebih mendalami karakter dirinya. Begitu juga dengan Rio Dewanto, Ia mengaku cukup sulit untuk mendalami karakter Hafez telah tiada.

"Tantangannya karena yang saya perankan ini, Mas Hafez sudah almarhum jadi cukup sulit untuk mendalami katakternya. Paling saya berkomunikasi dengan adiknya Tantry Momon dan ibunda almarhum," ujar Rio di sela-sela konferensi pers.

Lokasi syuting film mengambil tempat di Yogyakarta dan Madrid. Alasannya, agar memoar di kisah nyata antara Fira dan sang suami benar-benar bisa dirasakan para penonton yang menyaksikan. Rencananya film ini akan tersedia di bioskop-bioskop di Indonesia pada Maret 2015, tepat 3 tahun sepeninggal alm Hafez Agung Baskoro.(Firsta)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI