Suara.com - Joan Rivers dinyatakan meninggal dunia karena otaknya kekurangan oksigen ketika menjalani prosedur operasi, sesuai dengan hasil pemeriksaan medis.
Komedian itu meninggal di usia 81 tahun pada tanggal 4 September 2014 lalu, seminggu setelah mendapat serangan jantung. Joan ketika meninggal tengah diperiksa perubahan suara dan refluks di klinik Yorkville Endoskopi di Manhattan.
Kematiannya diklasifikasikan sebagai komplikasi dari prosedur medis. Kelalaian para petugas medis tidak dicurigai sebagai penyebab Joan menghembuskan napas terakhir.
Joan telah dibius sesuai prosedur dengan obat propofol. Namun, pihak klinik membantah laporan jika petugas medisnya berusaha untuk melakukan biopsi (pengambilan jaringan tubuh untuk pemeriksaan laboratorium) di pita suara.
Putri Joan, Melissa Rivers menolak berkomentar soal hasil pemeriksaan medis ibunya.
"Kami terus dilanda kesedihan telah kehilangan secara tragis, dan berterima kasih atas curahan besar cinta dan dukungan dari seluruh dunia," kata Melissa dalam sebuah pernyataan.
Rivers dikenal dengan gaya kurang ajarnya. Dia seorang komedian yang terkenal akan slogannya, "Can we talk?"
Karier Joan sebagai stand up comedian, penulis, pembawa acara talk show, dan reality show membentang selama lima dekade.
Yang paling diingat sebelum Joan meninggal adalh komentarnya soal korban di pihak Palestina akibat rudal Israel saat terjadi peperangan antara Israel dan faksi Hamas pada Agustus 2014 lalu.
“Mereka yang memulainya. Kita saat ini tidak menghitung siapa yang mati. Yang mati? Kalian (Palestina) pantas untuk mati. Kalian yang memulainya. Jangan harap saya berduka atas itu,” kata Joan saat itu.
Ia menambahkan, “Jangan memulai perang. Mereka (Palestina) sudah diminta untuk mengungsi. Namun mereka tidak mengungsi. Tidak mengungsi berarti mereka idiot. Setidaknya, mereka yang terbunuh adalah mereka yang ber-IQ rendah."