Interview: Ikke Nurjanah, Antara Eksistensi dan Royalti

Madinah Suara.Com
Sabtu, 18 Oktober 2014 | 10:00 WIB
Interview: Ikke Nurjanah, Antara Eksistensi dan Royalti
Penyanyi dangdut Ikke Nurjanah. [suara.com/Ismail]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sudah 20 tahun malang-melintang di blantika musik Tanah Air, nama penyanyi dangdut cantik Ikke Nurjanah seolah tak tergerus zaman. Di tengah serbuan pendatang baru, namanya masih diperhitungkan.

Demi eksistensi sebagai seorang penyanyi, mantan istri Aldi Bragi ini pun melebur dengan tren yang berkembang. Si pelantun lagu Terlena ini bahkan tak sungkan menembangkan lagu koplo.

Namun, di tengah geliat musik dangdut, perempuan beranak satu itu miris melihat aksi pembajakan yang semakin merajalela. Ditambah lagi pelanggaran hak cipta yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab.

Berikut kutipan wawancara suara. com (S) dengan Ikke Nurjanah (I) di Kampung Artis, Jakarta Timur belum lama ini.

S: Apa pendapat kamu menanggapi banyaknya jenis musik dangdut yang bermunculan saat ini?

I: Tren musik itu pasti ada dinamikanya, ada seleranya, ada yang upbeat, ada slow. Tapi buat aku wajib untuk semua musisi untuk berkarya dengan karakter kita masing-masing.

S: Menurut kamu dangdut harus dikotak-kotakkan?

I: Bukan masalah mengkotak-kotakkan, tetapi dangdut itu harus diwarnai. Itu yang saya pengin. Di antara tren yang ada harus ada jenis-jenis musik yang lain sehingga kita nggak bosan.

S: Kamu sendiri masuk golongan jenis musik dangdut yang mana?

I: Aku belakangan di lagu 'Sendiri Saja' memang original dangdut, mirip kayak lagu Terlena. Simple, tapi tetep bisa buat orang joget. Seperti yang aku lempar kemarin. Alhamdulillah masih mendapat tempat di masyarakat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI