"The Book of Life" Bukan Film Animasi Biasa

Esti Utami Suara.Com
Jum'at, 17 Oktober 2014 | 14:35 WIB
"The Book of Life" Bukan Film Animasi Biasa
Tokoh Manolo dalam film "The Book of Life" (www.thebookoflife.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di sebuah museum, sejumlah anak nakal-nakal bertemu pemandu wisata misterius bernama Mary Beth (Christina Applegate). Mary Beth memiliki sesuatu yang istimewa di dalam museum untuk sekumpulan anak nakal ini.

Bersama Mary Beth memulai tur mereka ke dalam sebuah ruangan rahasia, di mana The Book of Life mulai terungkap.

Dari buku itu, Mary Beth mengenalkan beberapa karakter dan desa San Angel. Dan dimulailah kisah Manolo Sánchez yang suaranya diisi Diego Luna.

Manolo seorang pemuda yang tengah bimbang antara memenuhi harapan keluarganya atau mengikuti cintanya pada María (Zoe Saldana), perempuan yang ia sayangi sejak kanak-kanak. Namun, Manolo harus berjuang mendapatkan Maria, karena ternyata Joaquín (Channing Tatum), sahabatnya yang menawan dan pemberani juga mencintai Maria.

Melihat konflik hati di antara ketiga anak muda ini, roh La Muerte (Kate del Castillo) dan Xibalba (Ron Perlman) bertaruh, siapakah yang akan menang dan menikahi María.

Takut kalah dalam taruhan setelah María mulai jatuh untuk Manolo, Xibalba yang mendukung Joaquin, mengirimkan ular untuk membunuh Manolo. Untuk memenangi cinta sejatinya, María, Manolo harus menjalani sebuah perjalanan yang luar biasa yang mencakup tiga dunia fantastis di mana ia harus menghadapi ketakutan terbesar dengan hanya bersenjata  akal, gitar, dan dua pedangnya.

Kisah petualang Manolo inilah yang menjadi inti dari film "The Book of Life".  Film ini menyajikan set besar mitologi di dunia visual spektakuler yang belum ada sebelumnya. "The Book of Life" menyatukan gaya visual yang unik dari sutradara Jorge R. Gutierrez yang juga membantu penulisan skenario.

Film ini merupakan sebuah proyek Guillermo del Toro yang sangat berbeda dari science fiction yang dihasilkannya sebelumnya. Ada campuran petualangan, aksi, komedi, roman dan musik yang menyenangkan di sini.

Perjalanannya ke layar lebar dimulai dengan, cukup tepat, yakni melalui persahabatan antara Toro sebagai produser dengan Brad Booker, seorang eksekutif pengembangan FX Reel, yang tahu Gutierrez selama lebih dari satu dekade sangat bersemangat untuk berkolaborasi dengannya. Dua pembuat film ini  tahu betul proyek ini membutuhkan partner kreatif yang sempurna untuk kelancaran proses produksi.

Kisah Manolo dan sahabat pemberaninya, Joaquin sangat beda dengan cerita-cerita animasi lainnya, yang umumnya menceritakan seorang pangeran tampan. Maria, perempuan yang mereka sayangi juga bukan putri kerajaan, tetapi perempuan biasa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI