Suara.com - Cinta datang tak mengenal tempat dan waktu. Di saat yang tepat, mungkin tak akan jadi masalah. Tapi, bagaimana jika dia munmcul di lingkaran persahabatan?
Hal ini dialami Freya (Michelle Ziudith), seorang siswi SMA yang memiliki paras manis sekaligus lugu. Kekagumannya kepada Andrian (Maxime Bouttier), pacar dari sahabatnya, Gia (Stella Cornelia) tak bisa disembunyikan.
Selain mengagumi Andrian, Freya juga merasa iri dengan Gia. Pola gaya berpacaran dua sejoli itu jauh berbeda dengan yang dijalaninya bersama Moses (Miqdad Addausy). Freya bosan oleh sikap Moses yang kaku dan terlalu ambisius mengejar nilai mata pelajaran di sekolah.
Sementara Andrian, boleh dibilang lelaki idaman semua perempuan di sekolahnya. Freya seringkali membayangkan hidupnya akan berwarna jika menjadi pasangan Andrian.
Dan, angan-angan itu seolah bakal menjadi kenyataan. Terlebih ketika Andrian tahu Freya ternyata menyukai band favoritnya, Greenday.
Interaksi Freya dan Andrian di Jakarta semakin intens ketika Moses bersama Gia pergi ke puncak, Bogor, untuk menghadiri acara sekolah. Komunikasi yang tadinya kaku, perlahan mulai melunak.
Freya dan Andrian akhirnya jatuh cinta. Konflik inilah yang menjadi sajian utama film Remember When, Ketika Kau dan Aku Jatuh Cinta.
Film ini merupakan cerita yang diangkat dari novel karya Wina Efendi dengan judul yang sama. Adalah Fajar Bustomi yang mendapat kesempatan duduk di bangku sutradara. Sementara skenario ditulis oleh Haqi Achmad.
Dari alur cerita, penonton bisa menebak apa sesungguhnya konflik yang hendak dibangun di film itu. Masuk di menit-menit awal film, bumbu cinta terlarang sudah terlihat.
Di luar itu, film ini cukup menyentuh dan bisa mengaduk-aduk emosi. Semisal, ketika adegan Gia mempertemukan Freya dengan Andrian di Hongkong. Dalam kehidupan nyata, momen itu pasti sulit terjadi.