Suara.com - Seksolog Zoya Amirin menilai perempuan yang ingin menjalani program tanam sperma atau bayi tabung seperti yang dilakukan penyanyi dangdut Julia Perez alias Jupe memiliki banyak alasan psikologis.
"Misalnya karena usia. Kemudian dia merasa mampu menafkahi dirinya sendiri. Memang banyak orang yang mencoba melakukan program bayi tabung ya," kata Zoya ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (10/10/2014).
Secara psikologis, kata Zoya, program memiliki anak tanpa suami memang masih dianggap tabu bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.
"Mungkin Jupe mau punya anak dari kandungannya sendiri tapi susah cari relationship. Nggak apa-apa donor sperma selama Jupe bisa melihat risiko ke depannya," ujar dia.
Salah satu risiko dari program bayi tabung yang yang akan dihadapi Jupe adalah anaknya nanti tak boleh mengetahui identitas si pendonor sperma alias ayah biologisnya.
"Misalnya si anak sakit dan butuh darah ayahnya, tentu sulit. Tapi kalau Jupe bisa memikirkan itu nggak masalah," ucapnya.