Suara.com - Aksi unjuk rasa di Hongkong masih terus berlangsung. Para pengunjuk rasa menuntut pemilu yang bebas kepada pemerintah Cina. Aksi pengunjuk rasa yang tetap solid selama beberapa hari menuai pujian dari aktor Mandarin, Chou Yun-fat.
“Saya sudah bertemu dengan mereka, para pelajar dan mereka sangat berani dan saya tersentuh melihat mereka berjuang untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Alasan mereka masuk akal. Apabila pemerintah bisa memberikan solusi yang sesuai dengan keinginan pengunjuk rasa, maka krisis ini akan berakhir,” kata Chow dalam wawancara dengan Apple Daily.
Namun, Chow tidak sepakat dengan tuntutan pengunjuk rasa yang meminta pemimpin Hongkong Leung Chun-yin mengundurkan diri. “Menuntut seseorang untuk mundur tidak akan menyelesaikan masalah. Yang penting sekarang adalah menyelesaikan permasalahan sebenarnya,” ujarnya.
Chow Yun-fat juga mengkritik tindakan polisi yang menggunakan gas air mata. “Ketika pemerintah menggunakan kekerasan kepada mahasiswa itu merupakan sebuah pemicu bagi warga Hongkong. Saya tidak ingin melihat ada yang terluka, itu seharusnya menjadi unjuk rasa yang damai dan tidak perlu ada kekerasan dan gas air mata,” jelasnya.
Unjuk-unjuk rasa, yang paling tegang dan relatif lama di Hongkong sejak penyerahannya dari kekuasaan Inggris tahun 1997, dibakar oleh keputusan Beijing pada Agustus untuk membatasi siapa saja yang boleh menduduki pos tertinggi di kota itu.
Warga Hongkong akan memberikan suara untuk kepala eksekutif baru mereka pada pemilihan 2017 tetapi diperuntukan bagi dua atau tiga calon saja yang direstui suatu komite pro Beijing. Para demonstran memandang pemilihan tersebut demokrasi palsu. (Channelnewsasia)