Suara.com - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Vatikan bekerja sama dengan Asiatica Film Mediale akan menayangkan enam film cerita, lima film pendek, dan tiga film dokumenter Indonesia pada XV Edition of ASIATICA, Encounters with Asian Cinema. Salah satu film itu adalah "Soekarno" karya sutradara Hanung Bramantyo.
"ASIATICA merupakan sebuah festival film Asia di Roma, Italia yang melibatkan berbagai negara Asia, termasuk Indonesia," kata Sekretaris III KBRI Vatikan Sturmius Teofanus Bate kepada Antara London, Senin (29/9/2014).
Festival film ke-15 resmi dibuka Jumat lalu dihadiri lebih dari 500 orang pengunjung, yang terdiri dari kalangan diplomatik, pejabat pemerintah Vatikan, seniman film dan masyarakat pencinta film di Roman Contemporary Arts Museum (MACRO), Roma, Italia berlangsung hingga 4 Oktober mendatang.
Acara pembukaan juga dihadiri Erick Thohir yang dikenal sebagai Presiden Football Club Intermilan dan sutradara kenamaan Bernardo Bertoluci yang khusus hadir karena ingin berkenalan dengan sutradara muda Indonesia.
Selain mendorong terciptanya jejaring industri perfilman Indonesia dan Eropa, keikutsertaan festival tersebut bertujuan untuk mempromosikan pluralisme di Indonesia.
Indonesia sebagai negara plural yang dipersatukan dalam wadah negara kesatuan mengakomodasi perbedaan melalui semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Konsep unity in diversity ini menjadi modalitas yang menjadikan Indonesia sebagai negara demokrasi sebagaimana diungkap dalam film Soekarno yang yang diputar malam ini.
Dinamika masyarakat multi-etnis dan agama di Indonesia juga ditampilkan melalui film "Tanda Tanya (?)" (Hanung Bramantyo 2011). "Provokator Damai" karya Rifky Husein dan Ali Madi Salay yang juga mengisahkan perjuangan beberapa tokoh lintas agama di Maluku untuk menciptakan kerukunan dan perdamaian antar umat beragama.
Film lainnya adalah "Lewat Sepertiga Malam", "Something in the Way", "Sepatu Baru" dan "Denok & Gareng".
Beberapa tahun terakhir, ASIATICA menjadi event penting perfilman Italia dan telah dikenal sebagai sebuah international event. Festival ini melibatkan lebih dari 200 sineas dari 26 negara di kawasan Asia dan diselenggarakan dengan dukungan kota Roma diselenggarakan berkolaborasi dengan berbagai organisasi termasuk institusi kebudayaan dan kedutaan berbagai negara dari kawasan Asia.
Pada festival ASIATICA edisi ke-14 tahun ini, Indonesia dipilih menjadi focus country dan KBRI Vatikan mendapat kesempatan memberi "warna" Indonesia pada edisi ke-14 festival dengan menampilkan tiga kegiatan, yaitu keikutsertaan film Indonesia, pagelaran tarian tradisional dan Pameran Karya Seni Kontemporer Indonesia yang terintegrasi. Untuk itu KBRI menggandeng Grup Rumah Budaya Nusantara (RBN) Puspo Budoyo yang dipimpin Lies Sumiarso.