Suara.com - Rasa kecewa dirasakan oleh Norman Kamaru saat dirinya dipecat dari keanggotaan Brigade mobil Kepolisian Daerah (Polda) Gorontalo. Terakhir, Norman memiliki pangkat Brigadir Polisi Satu (Briptu). Bahkan hingga saat ini dirinya belum mendapat alasan pasti mengapa dipecat.
"Yang saya bikin menyesal cuma satu, kenapa saya dipecat?" tanya Norman saat ditemui di kawasan Apartemen Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (10/9/2014).
Namun, lelaki kelahiran Gorontalo 27 November 1985 ini tak ingin ambil pusing. Ia harus mencari nafkah di luar karier kepolisian.
"Saya orang yang tidak mau repot apapun keputusan yang dikasih, saya terima gitu aja," lanjutnya.
Kabar beredar Norman dipecat karena dinilai melanggar disiplin karena meninggalkan tugas selama 84 hari berturut-turut tanpa alasan jelas, mendengar alasan tersebut bapak dua satu anak tersebut hanya tertawa.
"Wallahualam, saya takut salah ngomong kalau bicarakan hal itu," lanjut Norman.
Norman pun mengungkapkan dirinya bersedia jika diminta kembali ke menjadi anggota polisi.
"Oke boleh saya bisa. Saya akan ikut permainan mereka, perintah mereka saya siap. Jujur saya belum puas di Brimob karena saya belum meneteskan darah di baju seragam saya," ucap Norman.
Untuk menyambung hidup, Norman bersama istrinya Desi Paindong membuka usaha kuliner khas Manado di Tower Damar, Apartemen Kalibata City, Kalibata, Jakarta Selatan. Mereka menjual bubur Manado, ayam woku, cakalang suwir, dan ada juga mie rebus.