Suara.com - Usai menyabet Pemeran Wanita terbaik di ajang Festival Film Indonesia lewat film Sang Penari, nama Prisia Nasution melejit. Pia-begitu dia biasa disapa, bertengger di deretan aktris papan atas Tanah Air. Dari situ, kariernya terus merangkak. Tawaran film pun semakin deras.
Di balik paras cantik dan pembawaannya yang kalem, siapa sangka Pia menguasai ilmu bela diri silat. Dia bahkan pernah naik di podium tertinggi cabang pencak silat di ajang Sea Games beberapa tahun lalu. Sayang, jurus mautnya 'melempem' setelah dia menjajal jadi model dan terjun ke panggung akting.
Simak wawancara lengkap perjalanan karier Prisia Nasution (P) dengan Suara.com (S) di bilangan SCBD, Jakarta Selatan baru-baru ini.
S: Kamu dulu dikenal sebagai atlet silat. Bagaimana akhirnya bisa terjun ke dunia hiburan?
P: Waktu aku masih jadi atlet ada yang liat wah tinggi nih posturnya, coba deh jadi model. Nah pas masuk modeling ternyata saya nggak suka, karena dulu badan yang saya anggap ideal, tiba-tiba pas jadi model kok semua jadi kurang ya, tangan saya jadi berotot, kuku saya jelek, betis saya gede, ini kenapa jadi nggak menghargai diri sendiri ya. Akhirnya nggak model deh, takutnya semakin ke sana makin 'ih ok aku cabi ya, mendingan film. Mulai akting itu di FTV pas lulus SMA.
S: Apa yang membuat kamu akhirnya memilih akting?
P: Banyak yang bisa diambil dari karakter yang aku mainkan.
S: Sejauh ini apa yang sudah bikin kamu bangga?
P: Saya bangga setiap habis melakukan adegan, saya nggak harus nyesel. Pas scene selesai, aku yakin sudah lakukan yang terbaik.
S: Kamu kan sempet produserin film ya?