Suara.com - Musisi dan aktivis kemanusiaan Melanie Subono menyampaikan pesan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden terpilih Joko Widodo periode 2014-2019 untuk segera mengungkap pelaku pembunuh aktivis Hak Asasi Manusia, Munir Said Thalib.
Pemilik album Aku, Kamu, Mereka, Kalian ini turut hadir di acara peringatan 10 tahun Munir bertema Munir Ada Dan Berlipat Ganda di Kedai Tempo, Jalan Utan Kayu, Matraman Jakarta, Selasa (2/9/2014) malam.
"Yang terhomat Presiden Republik Indoneaia, yang terhormat bisa presiden terpilih atau presiden yag mau pergi tanggal 20 Oktober ke depan. Kita pilih saja persiden yang punya hati," ucap Melanie.
Selain itu, perempuan berusia 37 tahun ini juga menyindir kedua pemimpin itu jika berada di pintu surga atau neraka.
"Kalau mereka atau bapak sedang ada di salah satu pintu itu, saya minta tolong, bisa ditanya ada penghuni gak satu orang namanya Munir. Saya percaya Munir ada di sisi yang baik," pungkasnya.
Dengan terpilihnya Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden priode 2014-2019, Melanie mengaku pasrah dengan apa yang terjadi dengan lima tahun kedepan.
"Saya gak tau akan ada kebaikan atau kemunduran dengan Presiden yang akan datang. Presiden yang kita butuh bukan presiden yang hanya di kartu nama tulisanya presiden dan pake jas dan baju batik, saya perlu seorang lelaki yang mempunyai otak dan hati untuk bisa berkerja berbarengan," seru Melanie.
"Siapa pun presidennya, kalau bisa jujur sekali-kali membantu keadilan (mengungkap kematian Munir dan pelanggaran HAM). Keadilan gak akan pernah ilang," dia menambahkan.
Diketahui Munir dibunuh pada 7 September 2004 dalam penerbangan dari Jakarta ke Amsterdam, Munir ketika itu diracun arsenik di atas pesawat Garuda Indonesia dari Jakarta ke Den Haag, Belanda.