Suara.com - The Fault in Our Stars merupakan salah satu film produksi 20th Century Fox yang paling laris pada tahun ini. Perusahaan film itu mengumumkan, konsumen sudah melakukan banyak pemesanan beberapa hari sebelum film itu diluncurkan dalam format video.
Bahkan, 20th Century Fox menyebut The Fault in Our Stars sebagai film dengan jumlah pemesanan paling banyak (pre-order) di sepanjang sejarah. Namun, perusahaan itu menolak untuk menyebut berapa banyak pesanan yang sudah diterima untuk film romantis tersebut.
Film produksi Fox yang sebelumnya laris manis ketika masuk dalam format video antara lain The Wolverine, Prometheus, Life of Pi, 12 Years of Slave dan Rio 2. Pangsa pasar yang diincar Fox untuk video The Fault in Our Stars berbeda dengan film-film mereka sebelumnya.
The Fault in Our Stars mengincar konsumen berusia 13-17 tahun serta perempuan di atas usia 18 tahun.
Rencananya, video The Fault in Our Stars akan dirilis pada 16 September nanti.
“Ini adalah film yang akan memberikan efek lebih terhadap teknologi Digital HD, terutama kepada anak-anak muda dan juga perempuan muda,” kata Vincent Marcais, pejabat eksekutif 20th Century Fox.
Berbeda dengan film-film Fox sebelumnya, The Fault in Our Stars akan dirilis dalam bentk Digital HD. Keputusan ini diambil karena pangsa pasar mereka adalah anak muda yang kehidupannya sudah memasuki era digital.
The Fault in Our Stars disutradarai oleh Josh Boone dan bercerita tentang kisah cinta antara sepasang remaja yang menderita penyakit berat dan dibintangi Shailene Woodley serta Ansel Elgort. Film ini menjadi salah satu film paling menguntungkan pada tahun ini dengan meraih pemasukan 280 juta dolar Amerika dan biaya produksi 12 juta dolar Amerika. (Variety)