Suara.com - Yasmine merupakan film 'impor' dari negeri jiran Brunei Darussalam. Film ini tercatat film pertama yang digarap sineas negara tersebut. Film bergenre drama action itu mengangkat seni bela diri pencak silat Melayu.
"Saya ingin mengangkat seni bela diri silat yang merupakan ke ciri khas budaya yang menyebar di Asia Tenggara. Silat itu indah, silat itu harus dikenal sebagai hal yang cool bagi anak muda," kata sutradara Siti Kamaluddin.
Alkisah, tersebutlah seorang perempuan cantik bernama Yasmine. Yasmine (Liyana Yus) adalah perempuan yang gagal masuk ke sekolah unggulan. Mengobati rasa kecewa, dia bersama dua sahabatnya; Ali (Roy Sungkono) dan Nadia (Nadiah Wahid), masuk ke sebuah padepokan silat di sekolahnya.
Karena klub pencak silatnya sekolahnya tergolong baru Nadia bersama kawan-kawan berambisi untuk menjadikan klub pencak silatnya menjadi nomor satu. Salah satu caranya adalah dengan mengikuti kejuaraan silat tingkat nasional.
Demi meraih ambisinya, Yasmine, Nadia dan Ali mencari seorang guru silat yang bisa mengajarkan jurus baru yang lebih baik. Singkat cerita, mereka pun bertemu seorang guru bela diri bernama Tong Lung (Dwi Sasono), seorang ahli tenaga dalam yang belakangan diketahui pendekar palsu.
Tak puas, Yasmine pun terus mencari guru, hingga akhirnya mereka bertemu dengan pendekar cacat bernama Jamal (Agus Kuncoro). Masalah muncul setelah ayah kandung Yasmine, Fahri (Reza Rahardian) melarang anaknya berlatih silat.
Itu dilakukan karena sang ayah, yang ternyata bekas pendekar, trauma dengan masa lalu. Dulu, tanpa sengaja dia pernah mencederai lawan hingga cacat di sebuah kejuaraan pencak silat.
film ini juga dibantu action director Chan Man Ching yang pernah jadi stunt corrdinator beberapa film beken seperti The Legend of the Drunken Master 2 , Rush Hour serta Hell Boy 2.