Interview: Gara-gara "Bebek", Adipati Dolken Tunda Kuliah

Madinah Suara.Com
Sabtu, 09 Agustus 2014 | 10:00 WIB
Interview: Gara-gara "Bebek", Adipati Dolken Tunda Kuliah
Aktor Adipati Dolken. [Suara.com/Ismail]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktor ganteng Adipati Dolken digang-gadang pesinetron dengan bayaran paling mahal. Konon, satu episode dia pasang tarif hingga puluhan juta rupiah.

Seiring kariernya di jagat akting yang terus melesat, lelaki bernama asli Adipati Kusmadji itu belakangan merambah ladang bisnis dengan merintis usaha kuliner dan sekolah akting. Bareng sahabatnya, Marcel Darwin, dia membuka usaha restoran bebek.

Sayang, sukses ini harus ditebus mahal. Gara-gara kelewat sibuk, pendidikannya terbengkalai. Alhasil, bintang film Perahu Kertas itu terpaksa mengorbankan studi demi karier.

Simak penuturan Adipati Dolken (A) kepada Suara.com (S) seputar karier dan kiprahnya di ranah hiburan.

S: Kabarnya Kamu tercatat sebagai salah satu artis yang mempunyai penghasilan tertinggi di Tanah Air ya?

A: Kata siapa? hehehe... Ya intinya, mudah-mudahan gol gue tercapai. Tahun lalu banyak rencana, dan beberapa rencana sudah ada yang tercapai.

S: Apa saja rencana-rencana yang sudah tercapai di tahun ini?

A: Salah satunya bikin usaha kuliner sudah tercapai (restoran bebek). Bikin sekolah akting juga tercapai. Beli rumah lagi proses. Tuh kan jadi ngumbar, hehehe. Pokoknya gitu deh.

S: Sejak kapan naluri bisnis Kamu muncul?

A: Sebenarnya kita berdua (Marcel Darwin) sudah membicarakan bisnis ini sejak setahun yang lalu. Tapi modalnya baru kumpul sekarang.

S: Kenapa pilih bisnis kuliner?

A: Simpel sih. Orang-orang pasti butuh makan. Makanya kita berdua buka restoran bebek

S: Kok pilih Marcel Darwin sebagai partner? alasannya?

A: Marcel itu sudah memulai bisnis duluan sebelum gue. Kita tahu Dia sudah punya bisnis bakso. Jadi menurut aku pengalamannya udah banyak.

S: Kamu turun langsung mengelola Restoran Bebek?

A: Gue sama Marcel menyerahkan ke orang lain buat ngurus di sini (restoran). Kita takut kalau kita pegang sendiri nanti berantem, hehehe. Kalau diserahkan ke orang yang ngerti kan lebih enak aja.

S: Wah, jadi makin banyak dong penghasilan Kamu?

A: Alhamdulilah. Gua bersyukur banget sama yang di atas. Semoga nggak berhenti di sini. Semoga masih terus berlanjut.

S: Ngomong-ngomong, gara-gara sibuk kerja Kamu berhenti kuliah ya?

A: Gue belum menargetkan kuliah. Gue kerja nggak mau setengah-setengah. Kalau akting ya akting, kuliah ya kuliah.

S: Maksudnya?

A: Gue butuh semua. Tapi harus fokus. Sejauh ini gua pengen fokus kerja dulu. Karena kalau dijalanin dua-duanya, hasilnya nggak bakal bagus. Sayang juga kan.

S: Jadi, Kamu berhenti kuliah bukan karena sudah banyak uang?

A: Kata orang tua sih gitu. Kalau udah bisa cari duit sendiri jadi malas sekolah. Tapi kalau gue, mmm (sempat terdiam sesaat)...Nggak tahu deh. Nggak enak ngomongnya. Intinya kalau gue nggak nyaman, nggak akan gue lakukan.

S. Selain bisnis kuliner, ada rencana merintis usaha lain?

A: Mau banget. Banyak yang pengen dibikin. Tapi sekarang ini dulu. Yang penting sudah dibuka. Diurusin. Nanti kalo sudah jalan baru bikin lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI