Suara.com - Negeri Tanpa Telinga merupakan film bergenre drama komedi yang menyentil “budaya” korupsi di Indonesia yang sudah di tingkat sangat ngeri karena turut mengorbankan politik di pemerintahan hingga melibatkan jual beli seks.
Naga yang diperankan T. Rifnu Wikana, seorang tukang pijat yang berniat untuk merusak gelandang telinganya agar tuli. Ia sudah merasa setengah mati karena banyak mendengar keluh kesah para pelanggan ketika menikmati pijatannya.
Piton Wangalaba (Ray Sahetapy) adalah salah satu pelanggan yang berambisi menjadi seorang presiden. Saat dipijat ia cerita soal konspirasi dua partai besar Partai Amal Surga yang dipimpin oleh seorang ustaz bernama Etawa (Lukman Sardi) yang ingin memanipulasi uang negara untuk keuntungan partainya.
Hal ini dilakukan Piton guna menambah pundi uang untuk dijadikan sebagai modal jadi presiden. Bukan hanya itu, pengaruhnya di parlemen dimanfaatkan untuk mendapatkan uang dengan cara mudah.
Namun konspirasi itu ternyata sudah menjadi incaran lembaga anti korupsi. Satu-satu mereka yang terlibat dijebloskan ke dalam penjara, termasuk Tikis Queenta (Kelly Tandiono) perempuan simpanan Piton yang berprofesi sebagai anggota parlemen sekaligus pelobi ulung yang bisa masuk ke semua lini parlemen dan orang-orang partai.
Dari Tikis pula skandal konspirasi korupsi diketahui media masa. Ia menceritakan semua bentuk korupsi Piton kepada seorang jurnalis handal Chika Cemani (Jenny Zhang), yang tak lain adalah mantan kekasih Piton.
Lola Amaria sutradara film ini melakukan syuting di tiga kota di Pulau Jawa, yakni Jakarta, Yogyakarta, dan Solo. Walau terkesan sangat serius membahas masalah politik, namun Lola merangkainya dengan cerita yang lucu.
Film yang sudah bisa di tonton sejak Kamis (7/8/2014) kemarin sebenarnya nyaris tak bisa tayang karena peristiwa meletusnya Gunung Kelud yang menyebarkan abu vulkanik yang tebal ke kawasan Yogyakarta.