Suara.com - Artis sekaligus produser Lola Amaria kembali menggarap sebuah film bertema sosial berjudul Negeri Tanpa Telinga. Sebuah film yang diilhami peristiwa sosial di Tanah Air.
"Saya terinspirasi dari media. Saya melihat dan mendengar makanya saya buat film ini," kata Lola ditemui usai press screening film 'Negeri Tanpa Telinga' di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (7/8/2014).
Film ini mengisahkan seorang tukang pijat yang memiliki langganan dari berbagai kalangan. Mulai dari politikus, pengusaha hingga wartawan.
"Ini kasus sosial. 36 tahun tinggal di Jakarta, banyak kasus sosial yang dekat dengan saya. Saya selalu mencerna sesuatu yang dekat dengan diri saya," lanjut Lola.
Secara garis besar, film berdurasi 190 menit ini mengisahkan kondisi politik yang terjadi di Tanah Air. Namun, disajikan secara ringan dan tak terlalu berat untuk ditonton. Gara-gara aroma politik yang santer, film isi sempat menuai pro kontra saat proses syuting di Jakarta, Solo dan Jogja.
"Ada (pro kontra). Santai saja. Saya bukan pembunuh atau koruptor, hanya pembuat film yang memvisualisasikan realita," ucap perempuan kelahiran 30 Juli 1977 itu.
Lola berharap melalui film ini pemerintah bisa membuka telinga lebar-lebar agar lebih memperhatikan nasib rakyat.
"Telinga itu simbol. Kalau pemerintah nggak mau dengar rakyatnya, ya buat apa ada negara ini," tandasnya.