Suara.com - Seorang koreografer Australia menuntut ganti rugi sebesar 1,62 miliar Poundsterling dari Michael Jackson (MJ) Estate atas pelecehan seksual, pencabulan, dan pemerkosaan yang ia terima dari si Raja Pop sejak dirinya masih kanak-kanak.
Wade Robson, si koreografer, mengaku bertemu Michael Jackson ketika dirinya masih berusia lima tahun. Menurut Robson, bintang yang akrab disapa Jacko itu mencabulinya sampai ia berumur 14 tahun.
Robson mengatakan, pencabulan itu terjadi di rumah Jacko di sebuah rumah peternakan di Santa Barbara County dan beberapa tempat lainnya pada tahun 1990 hingga 1997.
Ia juga mengaku dipaksa Jacko berpose bugil sembari melakukan aktivitas seksual. Pengakuan Robson tertuang dalam surat tuntutan sebanyak 111 halaman yang diajukan ke Pengadilan Tinggi Los Angeles melawan MJ Estate, pengelola aset-aset mendiang si Raja Pop.
Oleh para pengacara Jacko, tuntutan hukum itu dinilai "memalukan dan menyedihkan". Robson, yang berusia 31 tahun meminta MJ Estate mengakui 93 tuduhan yang dilayangkan dan menuntut ganti rugi 1,62 miliar Poundsterling atau senilai Rp32 triliun.
Dari 93 tuduhan tersebut, beberapa di antaranya adalah bahwa Jacko mempekerjakan Joy, ibunda Robson pada tahun 1991, dan membantu membuatkan visa kerja Amerika Serikat bagi Robson. Salah satunya juga menyebutkan bahwa Jacko melakukan aksi seks terhadapnya, termasuk hubungan intim.
"Aktivitas seks antara mendiang dan Wade Robson termasuk Wade Robson berbaring di atas mendiang (Jacko)," bunyi tuntutan dalam surat tersebut.
Padahal selama ini, Robson merupakan penggemar setia Jacko. Sebelumnya, Robson juga bersaksi bahwa dirinya tidak pernah dilecehkan oleh Jacko dalam sebuah pengadilan kasus pelecehan di California pada tahun 2005.
Ternyata, bukan hanya Robson yang mengaku telah dilecehkan mendian Jacko. Seorang lelaki Amerika Serikat bernama James Safechuck juga mengklaim pernah diperlakukan tidak senonoh.
Safechuck yang kini berusia 36 tahun mengaku sudah dilecehkan sejak usia 10 tahun ketika Jacko sedang menggelar tur konser "Bad" ke Paris, Prancis, pada tahun 1988. Dalam surat tuntutannya, Safechuck mengatakan dirinya diajari kata-kata kode yang mengacu pada istilah seks.