Suara.com - Ningsih, tetangga almarhum pelawak Mamiek Prakoso menceritakan kembali sosok anggota Srimulat itu di masa hidup. Mamiek, kata Ningsih, sosok yang ramah kepada tetangga.
"Dia itu sering negur sama tetangga. Kesehariannya baik di sini," kata Ningsih di kawasan Kampung Makassar, Jakarta Timur, Minggu (3/8/2014).
Mamiek pun sempat pamit kepada para tetangganya saat ingin mudik ke Solo, Jawa Tengah, dua minggu sebelum lebaran. Pelawak dengan ciri kas berambut putih di samping kanan dan kiri itu sempat berpesan.
"Beliau sempat pesen ke anak saya supaya nggak ninggalin sekolah," ujar Ningsih.
Mamiek wafat dalam usia 53 tahun di Rumah Sakit Brayat Minulya, Solo, Jawa Tengah Minggu (3/7/2014). Menurut beberapa orang terdekatnya, penyakit terakhir yang diderita Mamiek adalah liver. Rencananya jenazah akan dikebumikan di Ngawi, Jawa Timur, hari ini.
Mamiek lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 6 April 1961. Dia mengawali karirnya sebagai pelawak lewat grup Srimulat. Sejumlah film juga pernah dibintanginya seperti Kanan Kiri Oke, Makelar Kodok, Finding Srimulat, dan Air Mata Terakhir Bunda.