Suara.com - Hari ini, 49 tahun yang lalu, novelis Inggris J.K. Rowling lahir di Yate, Inggris. Bagi yang punya hobi membaca novel tentu tahu siapa dia.
J.K. Rowling adalah penulis yang terkenal dengan karya best seller-nya, Harry Potter. Rowling terlahir dengan nama Joanne Rowling. Sedangkan J.K. Rowling adalah nama pena. "K" merupakan inisial nama neneknya, Kathleen.
Sebelum sukses dengan Harry Potter, Rowling hanyalah orang tua tunggal yang mengalami kesulitan ekonomi. Ia dan putrinya terpaksa menggantungkan hidup dari tunjangan pemerintah setelah pernikahannya dengan seorang jurnalis asal Portugal kandas di tengah jalan.
Namun, semua berubah saat novel Harry Potter perdananya, Harry Potter and the Sorcerer's Stone laku keras di pasaran. Kesuksesan novel yang idenya ia dapat saat melakukan perjalanan kereta dari Manchester ke London itu disusul dengan enam seri berikutnya.
Pada tahun 2000, tiga seri awal, yakni Harry Potter and the Sorcerer's Stone, Harry Potter and the Chamber of Secrets, dan Harry Potter and the Prisoner of Azkaban terjual hingga 35 juta kopi dan diterbitkan dalam 35 bahasa. Kemudian, seri keempatnya, Harry Potter and the Goblet of Fire dicetak sebanyak 5,3 juta kopi. Seri kelimanya, Harry Potter and the Order of the Phoenix juga tak kalah sukses, sementara yang keenam, Harry Potter and the Half-Blood Prince lebih gila lagi. Hanya dalam waktu 24 jam sejak diluncurkan, novel itu langsung terjual 6,9 juta kopi di Amerika Serikat sendiri.
Namun, yang paling spektakuler adalah seri ketujuh, seri terakhir yang berjudul Harry Potter and the Deathly Hallows. Novel itu menjadi novel pra-order terbesar pertama yang pernah dipesan di toko Barnes & Noble and Borders, serta di Amazon.com.
Semua novel Rowling diangkat pula ke layar lebar dan meraup keuntungan selangit. Sosok si penyihir berkacamata Harry Potter diperankan oleh Daniel Radcliffe.
Kesuksesan Rowling membuatnya menjadi perempuan terkaya keduabelas di Inggris versi Sunday Times dengan kekayaan mencapai 560 juta Poundsterling atau sekitar Rp10,9 triliun. Pada tahun 2007, majalah Time menobatkannya sebagai orang nomor dua di jajaran Person of the Year berkat inspirasi sosial, moral, dan politik yang ia berikan kepada para fansnya.
Ada yang unik dari proses penulisan novel-novelnya. Rowling terbiasa menulis di kafe sembari membawa anaknya Jessica berjalan-jalan. Menurutnya, anaknya dapat dengan mudah tertidur lelap di kafe, sementara ia bisa lebih leluasa mengeksplorasi ceritanya.
Rampung dengan Harry Potter, Rowling membuat tiga buku untuk pembaca dewasa. Dengan nama pena Robert Galbraith, Rowling menulis Casual Vacancy, The Cuckoo's Calling dan The Silkworm. Belum lama ini, Rowling melanjutkan kisah Harry Potter. Bedanya, ia hanya membuatnya dalam sebuah cerpen berjudul Dumbledore’s Army Reunite at Quidditch World Cup Final. Tak lebih dari 1500 kata, kisah itu hanya diterbitkan via online.