Suara.com - Aktris asal Amerika Serikat, Joan Rivers salahkan Selena Gomez yang telah mengunggah pesan "Pray for Gaza" di Instagramnya.
Joan ketika diwawancarai TMZ meminta pendapatnya mengenai konflik Israel-Palestina malah mengeluarkan kata-kata kasar terhadap pengkritik Israel.
"Selena Gomez, oh, ya, itu lulusan perguruan tinggi," Joan seraya meledek Selena saat wartawan bertanya tentang selebriti yang mengungkapkan solidaritas mereka kepada Palestina.
Komedian ini juga melanjutkan, "Oh, baik jika Selena mengatakan bahwa...Ya, mari kita lihat apakah dia bisa mengeja Palestina."
Perempuan berusia 81 tahun ini berpendapat jika apa yang Israel lakukan adalah usaha yan gsah untuk membela diri. Dia menganalogikan, "Saya hanya menggambarkan Anda jika New Jersey yang menembakkan roket ke New York, kita akan memusnahkan mereka. Aku sangat bosan. Jika kita mendengar mereka menggali terowongan dari New Jersey ke New York, kita akan menyingkirkan Jersey"
"Jadi saya tidak ingin mendengar lagi, 'Oh, kami akan melakukan gencatan senjata sepihak.' Orang-orang Palestina tidak bisa melempar roket dan mengharapkan masyarakat untuk tidak membela diri."
Kabar pada Sabtu (26/7/2014) mengumumkan masyarakat Gaza yang meninggal sudah menembus angka 1.000 orang. Ketika ditanya tentang korban sipil di Gaza, Joan menyalahkan militan yang menyimpan senjata di daerah sipil.
"Jika Anda tidak ingin korban sipil, maka jangan menempatkan hal-hal sialan di rumah-rumah pribadi!" serunya, "Maaf, jangan berani-beraninya menyimpan senjata di rumah-rumah pribadi."
Reporter yang bertanya bahwa banyak warga sipil di Gaza yang tidak aman untuk bepergian. Joan berteriak, "Aku tidak peduli! Mereka memulainya. Kalian semua gila! Mereka mulai! Apa yang kalian katakan, mereka yang mulai itu. Selama berbulan-bulan ini telah terjadi. Apa yang harus Anda lakukan? Bagaimana saya tahu? Saya sudah dari sana, itulah saya jadi tahu."
Bahkan, Joan juga menyalahkan BBC dan CNN yang menggambarkan Israel dalam konflik. "BBC seharusnya malu sendiri dan CNN harus malu sendiri dan semua orang, hentikan sudah!"