Suara.com - Chief executive officer YG Entertainment, Yang Hyun Suk merilis pernyataan pribadi untuk merespon berbagai pemberitaan Park Bom, salah satu member 2NE1, yang membawa narkoba jenis amfetamin ke Korea secara ilegal pada empat tahun lalu.
Berikut pernyataan Yang Hyun Suk yang cukup panjang:
"Sebagai penggemar mungkin sudah tahu Pak Bom "2NE1" dibesarkan di Amerika Serikat sebelum debut dan punya impian menjadi pemain sepak bola. Di sebuah pertandingan sepak bola, dia menyaksikan kematian rekan satu timnya di lapangan, setelah itu moralnya terpuruk, dengan trauma yang ekstrem dan diikuti depresi. Selama beberapa tahun setelah itu, dia menerima konseling dan pengobatan, minum obat yang diresepkan kepadanya oleh sebuah rumah sakit universitas di Amerika.
Setelah kejadian itu, Park Bom tidak mampu melanjutkan sepak bola, dan saat itu ia pertama kali datang ke Korea untuk audisi di YG. Aku ingat hari itu dengan jelas. Saya ingat dia di antara para audisi, dia berkata, "Jika tidak dengan YG, saya tidak akan menjadi seorang penyanyi."
Dia tidak lulus audisi pertama, dan dia datang kembali tahun depan, di mana ia dieliminasi lagi. Setelah tiga tahun audisi umum, dia akhirnya lulus di sesi pertama. Oleh karena itu, saya punya kenangan khusus tentang dirinya.
Alasan mengapa saya mengatakan semua ini, adalah karena pertama kali saya melihat Park Bom 11 tahun lalu. Namun, itu (kasus) hanya empat tahun lalu, setelah berbicara dengan ayahnya, yang saya temukan mimpi lamanya menjadi pemain sepak bola atau pengalaman traumatis sebagai seorang anak. Sejauh ini sesuatu yang bahkan anggota 2NE1 lainnya tidak tahu. Itulah betapa aku tidak ingin menempatkan Park Bom melalui ingatan kenangan lagi.
Sementara itu, situasi ini saya tidak pilihan selain mengungkapkan ini. Park Bom sampai empat tahun lalu telah terus terusan minum obat yang diresepkan kepadanya oleh rumah sakit universitas di Amerika. Karena jadwal sibuk, ia tidak bisa kembali ke Amerika selama beberapa waktu. Selama proses itu, ibu dan neneknya menerima obat melalui pos, dan itu berhenti di bea cukai, amfetamin dilarang di Korea.
Untungnya, rumah sakit memberikan catatan medis dan resep untuk keperluan penyelidikan, dan kasus itu telah ditutup dan tidak ada masalah lagi.
2NE1 sibuk dengan jadwal tur dunia saat ini, dan aku tidak melihat Park Bom sebelumnya. Tapi tadi malam, aku melihat Park Bom menangis sepanjang malam, karena pemberitaan. Park Bom tak ingin membuka sesuatu dari masa lalunya.
Saya dengan tulus meminta maaf atas bahwa ini menyebabkan kekhawatiran.
Kami akan segera kembali dengan berita yang lebih positif. Terima kasih