Ian Paice, Drummer yang Hanya Punya Satu Paru-Paru

Ruben Setiawan Suara.Com
Minggu, 29 Juni 2014 | 09:00 WIB
Ian Paice, Drummer yang Hanya Punya Satu Paru-Paru
Ian Paice, drummer Deep Purple. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari ini, 66 tahun yang lalu, Ian Anderson Paice lahir di Nottingham, Inggris.

Mendengar namanya, mungkin Anda tidak akan langsung mengenalnya. Namun, jika tahu grup band di mana ia bergabung, sebagian besar dari Anda pasti tahu.

Ya, Ian Paice adalah drummer grup band rock legendaris, Deep Purple. Memang, namanya tidak sebesar sang gitaris, Ritchie Blackmore. Namun, gaya permainannya yang khas ditiru oleh banyak penggebuk drum di dunia setelah eranya.

Ian terkenal dengan gaya pukulan single stroke cepat namun lembut dalam melakukan rolling. Drummer yang suka memakai kacamata berwarna biru atau hijau ini juga piawai bermain speed dengan pedal tunggal. Maka tak berlebihan, jika majalah musik Rolling Stone menobatkan dirinya dalam deretan 100 drummer terbaik di dunia.

Ian Paice mendapat drum set pertamanya ketika usianya masih 15 tahun. Pindah dari satu band ke band lainnya, Ian akhirnya membentuk Deep Purple pada tahun 1968. Ian adalah salah satu personel Deep Purple yang paling setia, tidak pernah keluar hingga saat ini. Bersama Ritchie Blackmore, Ian Gillan, Roger Glover, dan Jon Lord, Ian melambungkan nama Deep Purple lewat lagu-lagu hits seperti Smoke on the Water, Soldier of Fortune, Woman from Tokyo, Child in Time dan masih banyak lainnya.

Ketika Deep Purple sempat bubar pada tahun 1976, Ian sempat membentuk band dan berkolaborasi dengan banyak musisi terkenal. Sebut saja, Whitesnake, Gary More, Jeff Beck, hingga George Harrison, gitaris The Beatles.

Ian Paice menikahi seorang perempuan bernama Jacky. Uniknya, Jacky mempunyai saudari kembar bernama Vicky, yang dinikahi oleh kibordis Deep Purple, Jon Lord. Ada juga rumor menarik tentang Ian. Konon, Ian hanya memiliki satu buah paru-paru. Padahal, sebenarnya, tidak demikian adanya. Hanya lobus bagian bawah di paru-paru kirinya yang berkurang lantaran penyakit pneumonia yang ia alami saat masih berusia 6 tahun. (The Rolling Stone/Dmme)

REKOMENDASI

TERKINI