Interview: Dhini Aminarti, Si Tomboy yang Bercita-cita Jadi Dokter

Madinah Suara.Com
Sabtu, 21 Juni 2014 | 10:00 WIB
Interview: Dhini Aminarti, Si Tomboy yang Bercita-cita Jadi Dokter
Artis sinetron Dhini Aminarti. (suara.com/Yazir Farouk)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Popularitas Dhini Aminarti melejit setelah membintangi sinetron Wulan. Perempuan semampai dengan tinggi badan 173 sentimeter ini selalu kebagian peran baik-baik. Sejak saat itu, paras cantik istri Dimas Seto ini acapkali terlihat di layar kaca membintangi sejumlah iklan komersil.

Siapa sangka, Dhini yang sudah menunjukkan bakat seninya di usia belia ternyata sempat dilarang sang ayah saat memutuskan berkiprah di jagat hiburan. Alih-alih mimpi jadi seorang dokter, si tomboy Dhini justru nyemplung di panggung sinetron.

Berikut kutipan wawancara Suara.com (S) dengan Dhini Aminarti di bilangan Pondok Indah, Jakarta Selatan belum lama ini.

S: Ceritain dong masa kecil kamu?

D: Masa kecil aku apa ya...Alhamdulillah bisa dibilang masa kecil yang sangat membahagiakan. Aku benar-benar merasakan jadi anak kecil. Misalnya, ada permainan yang aku suka, selalu dibelikan orang tua.

S: Oooo, berarti Kamu anak manja ya waktu masih kanak-kanak?

D: Iya. Aku itu anak pertama dari Mama dan Papa. Jadi udah kayak ratu banget deh. Semua yang aku mau pasti dikasih. Tapi harus buktiin dulu dengan prestasi sih.

S: Kamu nakal nggak waktu kecil?

D: Ya bisa dibilang gitu. Soalnya aku tuh sedikit kayak cowok, tomboy. Misalnya senang main sepeda. Tapi nggak nakal yang gimana-gimana gitu sih.

S: Selain itu, apa kenakalan yang pernah kamu lakukan?

D: Pernah tiga hari aku nggak masuk sekolah. Sampai guru telepon ke Mama. Aku bilang 'lho katanya libur kata teman-teman', hahaha...

S: Kamu aktif nggak di sekolah waktu masih kecil?

D: Iya dong. Waktu masih SD aku selalu mengikuti lomba-lomba. Terus aku suka sama pelajaran IPS. Aku paling menonjol di pelajaran itu.

S: Pelajaran paling dibenci apa?

D: Fisika dan Kimia, hehehe.

S: Kapan Kamu sadar punya bakat keartisan?

D: Dari TK aku pasti ikut acara tari dan segala macam. Terus kalau di rumah pasti centil-centil gitu. Ada foto-fotonya juga. Waktu SD pernah ditawarin main iklan tapi nggak boleh sama Papa. Kata Papa, masa anak kecil nggak boleh dihabiskan di dunia entertain. Keluargaku sangat peduli sama pendidikan.

S: Cita-cita Kamu apa sih sebenarnya?

D: Aku pengin banget jadi dokter waktu kecil.

S: Kamu sekarang lagi ambil S2 ya?

D: S2 tinggal beberapa tahap lagi baru lulus. Penginnya sih nanti buka praktik. Kalau S2nya lancar penginnya jadi psikolog anak.

S: Pendidikan buat Kamu sangat penting ya?

D: Oh iya dong. Apalagi di masa anak-anak. Karena berprestasi atau nggaknya sekarang ditentukan pas masih anak-anak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI