Suara.com - Fans tak dipungkiri menjadi salah satu barometer ketenaran seorang selebriti. Semakin membludak jumlah penggemar, makin berkibar namanya di jagat hiburan.
Komunitas atau perkumpulan khusus pun dibentuk untuk menampung jumlah penggemar yang terus membengkak. Sesekali, si artis bahkan menggelar acara untuk mengakrabkan diri dengan fans.
Namun, terkadang si Artis sering dibuat sebal gara-gara kelakukan penggemar. pasalnya, mereka tak jarang menunjukkan kekagumannya dengan cara yang kelewat batas seperti misalnya mencakar, menarik dan mencubit. Perlakukan ini juga pernah dialami Siti Badriah, penyanyi dangdut yang saat ini tengah naik daun.
Seperti apa Sibad-begitu Siti Badriah akrab, memperlakukan penggemarnya? Berikut kutipan wawancara Suara.com (S) bersama Siti Badriah (SB) di kawasan Sabang, Jakarta Pusat belum lama ini.
S: Apa arti Fans buat Kamu?
SB: Siti nggak ada artinya kalau nggak ada mereka. Bukan Siti aja tapi semua artis. Publik figur nggak akan ada apa-apanya tanpa fans. Mereka sangat berarti karena selalu memberi semangat kepada Siti, kasih support juga.
S: Menurut Kamu, arti Fans haters itu apa?
SB: Mereka itu justru yang bikin kita semakin bertahan di dunia entertain. Mereka buat saya semakin ngerti bersyukur itu kayak gimana.
S: Apa yang menyenangkan saat Kamu bertemu fans?
SB: Mereka peduli banget. Kadang rumahnya jauh. Setiap Siti manggung, penggemar dari Bekasi, Cibubur pada datang cuma buat nonton Siti manggung.
S: Pernah mengalami pengalaman kurang enak saat bertemu fans?
SB: Sejauh ini sih belum jangan sampai ada deh. Mereka masih enak-enak aja, selalu memberikan dukungan kepada Siti dan sampai sekarang belum ada yang ngecewain Siti.
S: Pernah menerima perlakuan kasar dari fans?
SB: Nggak sih, kalau cakar-cakar, cubitin Siti, sampai peluk kenceng-kenceng gitu itu sudah biasa. Sudah jadi resiko bagi seorang publik figur seperti saya. Bagi Siti semua disyukurin aja.
S: Katanya Kamu pernah kehilangan perhiasanya gara-gara fans? Ceritain dong...
SB : Siti pernah kehilangan gelang pas lagi salaman sama fans. Baru sadar gelangnya kebawa sama fans yang ngajak salaman. Bagi Siti di situ letak keunikannya jadi seorang artis.
S: Apakah Kamu sempat emosi saat kejadian dicakar atau kehilangan?
SB: Emosi sih nggak, cuma nangis doang. Namanya dicakar kan sakit. Tapi lucu juga sih karena sebelumnya cuma mimpi Siti dikerubutin sama banyak orang, dicakarin orang karena suka sama Siti.
S: Pernah ada fans fanatik yang rela nunggu di depan rumah Kamu?
SB : Pernah. Awal-awal waktu tinggal di Jakarta. Tetangga Siti yang tinggal di Bekasi setiap hari datang ke rumah. Padahal Siti nggak di rumah, sampai bawain makanan.
S: Maaf, kabarnya banyak penyanyi dangdut yang mau dibooking sama orang-orang berduit. Tanggapan Kamu?
SB: Kalau dangdut dibawa hal-hal yang berduit memang iya karena musik dangdut memang menghibur. Tetapi kalau ada penyanyi dangdut yang dibooking sama orang berduit bisa dibawa tidur segala macam, nggak semua penyanyi dangdut seperti itu
S: Kamu pernah dirayu lelaki hidung belang?
SB: Pernah. Waktu Siti nyanyi dari panggung ke panggung belum jadi Siti Badriah Berondong Tua. Ada yang ngajakin temani makan malam, ngajakin jadi istrinya dia. Tapi Alhamdulillah nggak pernah mengiyakan. Dari dulu dijagain sama orangtua terus. Siti nggak pernah terlena dengan rayuan seperti itu.