Suara.com - Grup musik legendaris asal Inggris, The Rolling Stones akan menggelar konser pertama mereka di Israel, Rabu (4/6/2014) malam. Keputusan grup tersebut menggelar konser di Israel sempat diprotes oleh kelompok pro Palestina.
Para personil The Stones tiba di Tel Aviv, Senin lalu dengan menggunakan pesawat jet pribadi yang menggunakan logo lidah. Mereka ditemani 70 staf yang mendampingi dalam perjalanan konser ke sejumlah negara.
Gitaris Ronnie Wood, pemain drum Charlie Watts dan pemain keyboard Chuck Leavell sempat berkunjung ke kota Yerusalem. Namun, sang vokalis Mick Jaggetr serta gitaris Keith Richards tidak ikut serta.
Penyelenggara konser di Israel menyebut konser The Rolling Stones itu sebagai “kunjungan bersejarah.” Promotor musik asal Israel, Shuki Weiss mengatakan, dia akan langsung pensiun apabila berhasil membawa grup yang terkenal dengan lagu Jumpin’ Jack Flash itu ke Israel.
Untuk membawa The Rolling Stones ke Israel, Weiss harus mengeluarkan uang sebesar 6,7 juta dolar Amerika untuk satu kali penampilan di Taman Hayarkon di Tel Aviv. Namun, sejumlah kalangan yang pro-Palestina mendesak agar Mick Jagger dan teman-teman membatalkan konser tersebut.
Desakan untuk membatalkan konser juga datang dari dua personil Pink Floyd yaitu Roger Waters dan Nick Mason. Dalam surat yang dipublikasikan awal bulan ini, mereka mengatakan bahwa konser The Stones di Israel sama dengan apartheid di Afrika Selatan. (AFP)