Suara.com - Bimo Setiawan Almaczumi alias Bimbim 'Slank' mengaku bandnya tak menutup kemungkinan akan mengisi acara kampanye pasangan capres dan cawapres dari koalisi 'Indonesia Hebat', Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla pada Pilpres 2014. Tapi hingga kini, kata dia belum ada pembicaraan mengenai hal itu.
"Belum-belum. Mungkin sama Bunda (Iffet) iya. Tapi kalau Bunda kasih lampu hijau, Slank ikut aja," kata Bimbim usai menerima kunjungan Jokowi ke markas Slank, gang Potlot, Jakarta Selatan, Selasa (27/5/2014)
Lagipula, dilanjutkan Bimbim, capres pilihannya itu tak perlu digembar-gemborkan Slank untuk bisa mendulang suara. Sebab, dia yakin pasangan Jokowi-JK akan memenangi Pilpres.
"Jadi kalau masih aman-aman aja nggak (isi acara kampanye). Tapi kalau udah krisis mau kalah, mungkin kami bantu," ujarnya berkelakar.
Jika kelak Slank akhirnya ikut meramaikan acara-acara kampanye Jokowi-JK, band yang dibentuk pada 1983 itu bakal mengukir sejarah. Pasalnya, sejak dulu Slank terbilang konsisten menolak tawaran manggung untuk kegiatan berbau politik.
"Hahaha. Jadi sejarah? Hemm.. sejarah kalau untuk kebaikan ya, nggak apa-apa," ucap Bimbim.
Kunjungan Jokowi ke markas Slank juga menjadi peluang bagi personel band untuk turut memberikan gagasan membangun Indonesia. Gagasan yang dinamakan Tujuh Ide Moral Indonesia di antaranya mengadili pelanggar HAM (hak asasi manusia), seperti yang dibacakan Jokowi dari lima lembar kertas ukuran HVS.
Lalu Bimbim cs juga minta Jokowi jika menjadi presiden menerapkan sistem online pada penganggaran pemerintah, pendidikan moral berdasarkan adat dan kesopanan, korupsi, serta terorisme jadi kejahatan luar biasa.
Slank juga meminta pemerintah Jokowi nantinya mendukung tradisi adat istiadat lokal di berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, Slank ingin kejahatan berunsur SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) diberi hukuman maksimal.