Suara.com - Rencana konser penyanyi asal Amerika Serikat Taylor Swift di Jakarta pada 4 Juni 2014 mendatang menyisakan masalah. Penonton untuk kelas Bronze dan Silver terancam gagal melihat aksi idolanya menyusul pembatalan transaksi pemesanan tiket dari PT. Digital Makmur Sejahtera (DMS) yang membawahi 7-Eleven.
Orangtua salah satu pembeli tiket Bronze dan Silver, Riza Patria mengaku sangat kecewa dengan keputusan itu. Pasalnya, meskipun uang dikembalikan, anaknya tak bisa menonton mengingat tiket kelas lain sudah ludes terjual.
"Peristiwa ini menjadi bentuk penindasan baru di mana konser hanya mencari keuntungan saja. Dan kejadian ini kami rasa sangat tidak baik. Kami serahkan kepada pengacara untuk segera ditindaklanjuti," kata Riza, saat menggelar jumpa pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (22/5/2014).
"Kami juga akan membuka posko bagi anak-anak lain yang keinginannya tidak dipenuhi," ujarnya lagi.
Sebagai tindak lanjut, kuasa hukum Riza, Ramdan Alamsyah telah menyiapkan surat somasi untuk dilayangkan kepada DMS dan promotor Taylor Swift. Jika tak mendapat respon, jalur hukum menjadi pilihan terakhir.
"Kalau tidak ada tanggapan kami akan laporkan ke polisi atas nama tindak penipuan, pasal 378 KUHP. Pernyataan yang disampaikan oleh PT DMS secara hukum tak lepas dari tindak pidana," ujar Ramdan.
Sebelumnya diberitakan, PT DMS telah resmi menyatakan pembatalan transaksi pemesanan tiket pertunjukan Taylor Swift untuk kelas Bronze dan Silver. Alasan pembatalan tak disebut secara detil. Mereka hanya bilang ada masalah teknis.
Walau begitu, DMS berjanji akan mengembalikan uang pemesanan 100 persen dan sebagai tambahan akan memberikan hadiah berupa paket cenderamata eksklusif.