Suara.com - Meski menyukai seni rajah tubuh, Yama Carlos menolak bikin tato di area terbuka dan mudah dilihat orang lain.
Ini dilakukan Yama lantaran takut kesulitan saat menerima tawaran kerja. "Di belakang aja (punggung). Nggak mau di tangan atau kaki. Takut ribet terima kerjaan. Kalau punggung kan jarang ke shoot," jelas Yama, usai menghadiri premier film terbarunya Hotline 666 di kawasan Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Senin (19/5/2014).
Lelaki yang tengah mengurus perceraian dengan istrinya ini gemar tato karena dianggap seni yang unik.
"Relatif penilaiannya. Banyak yang bilang kotor, urakan bahkan kriminal. Gue suka tato dilihat dari sisi seni. Gambar di badan dan seni menyakiti badan," jelas Yama.
Lelaki bernama asli Hamba Ramanda ini sudah menyukai seni merajah tubuh setelah dirinya lulus SMU tahun 1999 silam. Yama saat ini memiliki tiga buah tato di beberapa bagian tubuhnya.