Suara.com - Conchita Wurst, yang dijuluki "perempuan berjenggot" dari Austria, pada Sabtu (10/5/2014), memenangkan Eurovision Song Contest (ESC), sebuah kontes menyanyi tahunan di Eropa, yang sudah digelar sejak 1956.
Wurst, yang lahir dengan nama Tom Neuwirht, memenangkan kontes yang digelar di Kopenhagen, Denmark itu, setelah mengalahkan grup duet asal Belanda, Common Linnets dan penyanyi Swedia, Sanna Nielsen yang keluar sebagai juara tiga
"Bagi saya, ini adalah mimpi yang jadi kenyataan," kata artis transgender berusia 25 tahun itu, dalam jumpa pers usai ajang tersebut.
"Tetapi bagi masyarakat luas, ini menunjukkan kepada saya bahwa banyak orang di luar sana yang ingin maju menuju masa depan dan tidak melangkah atau berpikir ke belakang," imbuh dia.
Pihak penyelenggara kontes, di Denmark, memang sejak awal menjadi toleransi sebagai tema utama ESC 2014. Selama kontes yang berlangsung sepekan itu, bendera pelangi - simbol kebanggan kelompok homoseksual dan transgender - terpasang di berbagai tempat di Kopenhagen.
Wurst, yang adalah artis Austria pertama yang pernah menjuarai ESC sejak 1966, menerima sambutan meriah dari penonton sepanjang kontes tersebut, tetapi di beberapa negara Eropa dia juga dikecam.
Di Belarusia, Armenia, dan Rusia beredar petisi online yang mendesak agar Wurst dikeluarkan dari ajang itu atau agar penampilannya tidak ditayangkan oleh perusahaan penyiaran di negara-negara itu.
Kontes ESC sendiri diciptakan untuk memperkuat ikatan antara negara-negara Eropa setelah pecahnya Perang Dunia II. Pemenang ditentukan dari jumlah telepon dan beberapa juri yang ditentukan oleh penyelenggara. (Reuters)