Suara.com - Pemain biola senior Idris Sardi menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit Melia, Cibubur Jakarta Timur Senin (28/4/2014) sekitar pukul 7.25 WIB.
Almarhum meninggal akibat gangguan kesehatan paru-paru. Jenazah rencananya akan dibawa ke rumah duka di Rumah Kreatif, Bumi Cimanggis Indah Blok B1 No.9, Pekapuran, Cimanggis-Depok.
Menurut Fadli Zon, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra yang juga sahabat dekat almarhum, di detik-detik terakhir kepergiannya, sang maestro didampingi Ratih Putri, istrinya serta Shanty Sardi, anak perempuannya.
"Pak Idris meninggal dunia di sisi istri dan anak perempuannya. Rencananya jenazah akan dibawa ke rumah duka di daerah Cimanggis, Depok, dan akan makamkan sore ini di Taman Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta Selatan, " kata Fadli saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Almarhum meninggal dunia diduga karena mengalami gangguan kesehatan organ paru-paru. Sebelumnya, dia sempat dirawat intesif di RS Melia Cibubur selama tiga hari.
"Almarhum meninggal dunia di usia 75 tahun akibat slem (dahak/lendir) di organ paru-parunya. Dirawat di rumah sakit sejak 2 -3 hari lalu. Sebelum meninggal dunia, almarhum sempat susah makan dan sulit tidur," kata Fadli Zon.
Di mata Fadli, sahabatnya adalah sosok seniuman yang memiliki dedikasi tinggi. "Dia sosok seorang maestro yang berkarya sejak tahun 50-an. Almarhum adalah bagian dari aset nasional negara ini. Saya sangat kehilangan sekali," katanya.
Fadli Zon adalah salah satu sahabat terdekat mendiang Idris Sardi. Fadli mengenal almarhum sejak tahun 2009. Di tahun 2013 lalu, Fadli dipercaya menggarap buku biografi pertama sang maestro.
Selamat jalan Sang Maestro. Semoga amal ibadahmu di terima di sisi-Nya.